Legislator suarakan hak petani dan nelayan Maluku di "May Day"

4 hours ago 5

Ambon (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI daerah pemilihan (Dapil) Maluku Saadiah Uluputty menyuarakan pentingnya perlindungan dan pemberdayaan petani, nelayan, serta masyarakat sekitar hutan dalam momentum peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day.

Ia menekankan bahwa Hari Buruh Internasional tidak hanya milik pekerja industri formal, melainkan juga para pekerja di sektor primer yang kerap terlupakan.

“Hari Buruh bukan hanya milik buruh pabrik atau sektor industri formal. Kita harus memperluas perspektif bahwa petani, nelayan, dan masyarakat sekitar hutan juga pekerja produktif yang menopang ketahanan pangan, keberlanjutan ekologi dan ekonomi daerah,” kata Anggota Komisi IV DPR RI Saadiah di Ambon, Kamis.

Baca juga: Tidak ada demonstrasi buruh di Ambon, Minggu

Menurutnya, tantangan yang dihadapi para pekerja di sektor pertanian dan kelautan bukan hanya terkait lapangan kerja, tetapi juga menyangkut peningkatan keterampilan (upskilling), pendapatan serta kesejahteraan yang berkelanjutan.

Saadiah menegaskan bahwa negara harus lebih hadir dan kuat dalam menyediakan akses pelatihan, teknologi tepat guna, dan perlindungan harga komoditas.

Ia mendorong kementerian terkait untuk memprioritaskan program pembangunan sumber daya manusia (SDM) di sektor pertanian, kelautan, dan kehutanan.

Ia juga menyoroti pentingnya validasi dan pemutakhiran data pekerja di sektor-sektor tersebut agar mereka dapat memperoleh akses pembinaan dan perlindungan sosial yang setara dengan pekerja formal.

“Kita tidak bisa bicara kesejahteraan kalau buruh tani masih terjebak dalam sistem distribusi yang timpang, harga hasil panen yang tidak stabil, atau nelayan yang tak punya jaminan ketika musim paceklik datang. Negara harus hadir lebih tegas dan konsisten,” ujarnya.

Baca juga: Peringatan Hari Buruh di Ambon berjalan tertib

Baca juga: Kelompok mahasiswa di Ambon desak pencabutan PP 78/2015

Pada kesempatan itu, Saadiah mengajak seluruh pemangku kebijakan untuk memperhatikan nasib para pekerja informal, khususnya di wilayah kepulauan seperti Maluku, yang kerap luput dari perhatian dalam kebijakan nasional.

“Hormatilah kerja mereka, tingkatkan keterampilan mereka, dan sejahterakan hidup mereka. Itulah makna sejati dari Hari Buruh,” ucapnya.

Pewarta: Winda Herman
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |