Lantunan doa untuk mereka yang berpulang tanpa sempat memberi salam

4 days ago 7

Kota Padang (ANTARA) - Kamis siang, langit di Tanah Minangkabau menangis, seolah turut mengiringi penghormatan terakhir bagi 24 jenazah tanpa identitas, korban banjir bandang dan tanah longsor yang meluluhlantakkan daerah itu.

Langit gelap, hujan tak henti-hentinya terus mengguyur Kota Padang, sejak pagi, hingga siang itu. Sumatera Barat berduka. Satu persatu ambulans silih berganti berdatangan ke Masjid Syekh Al Minangkabawi yang berada di jantung Kota Padang.

Satu demi satu jenazah tanpa identitas yang sudah dimandikan itu digotong dengan hati-hati ke dalam masjid untuk dishalatkan. Tidak ada yang tahu siapa mereka, tapi yang pasti mereka ialah korban bencana hidrometerologis yang wajib diselenggarakan, sebagaimana ketentuan dalam Islam.

Puluhan jenazah yang tak diketahui siapa sanak familinya itu dijejer dalam peti mati yang dibalut kain putih. Hanya ada nomor, jenis kelamin, tahun dan daerah asal yang tertulis jelas pada papan nisan berukuran sekitar 40X20 sentimeter. Kelak, tanda itulah yang bisa menjembataninya dengan kerabat yang mungkin masih mencarinya.

Selepas azan berkumandang, ratusan orang memadati Masjid Syekh Al Minangkabawi untuk menunaikan Shalat Zuhur. Usai menunaikan kewajiban empat rakaat itu, masyarakat, polisi, TNI dari berbagai kesatuan, aparatur sipil negara, pegawai BUMN, relawan dan para tokoh agama berbondong-bondong ke lantai dasar untuk menyelenggarakan shalat jenazah.

Shalat dipimpin langsung oleh Kapolda Sumbar Irjen Polisi Gatot Tri Suryanta. Usai menyelenggarakan shalat, jamaah turut mengirimkan doa-doa agar mereka yang berpulang mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. Kekhusyukan terlihat jelas dari raut wajah mereka yang sudah ikhlas melepas kepergian korban.

Jamah mengirimkan doa kepada jenazah korban banjir bandang dan tanah longsor di Masjid Syekh Al Minangkabawi, Kota Padang, Sumatera Barat, Rabu (10/12/2025). ANTARA/Muhammad Zulfikar

Kapolda menyebut, hingga Kamis siang korban meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor berjumlah 238 jiwa. Dari angka itu, sebanyak 24 orang tidak diketahui identitasnya. Polisi, lewat tim Disaster Victim Identification (DVI) dan unsur lainnya sudah berusaha maksimal untuk mengungkap identitas korban.

Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |