Lansia di Sleman cerita teringat cucu saat kerja jadi petugas SPPG

3 months ago 21
...saya sudah tua, kerja di sini diterima untuk MBG, saya senang sekali. Di rumah saya ngelamun, enggak ada kerjaan, di sini banyak teman jadi senang

Jakarta (ANTARA) - Seorang lansia di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Seyegan 01, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Suratina (63) mengisahkan dirinya teringat sang cucu saat bekerja jadi petugas untuk menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Perempuan yang akrab dipanggil Mak Surat tersebut berurai air mata saat bercerita tentang keluh-kesahnya saat bekerja di SPPG Seyegan.

"Saya enggak ada yang mencarikan makanan sehari-hari buat cucu sama saya, saya sudah tua, kerja di sini diterima untuk MBG, saya senang sekali. Di rumah saya ngelamun, enggak ada kerjaan, di sini banyak teman jadi senang. Di sini kalau pagi bikin makanan buat anak-anak, saya teringat cucu di rumah," kata Suratina dalam tayangan Kantor Komunikasi Presiden (PCO) yang dipantau di Jakarta, Rabu.

Ia juga mengutarakan sang suami sudah meninggal, sementara anak-anaknya sudah menikah. Ia memiliki lima cucu, tetapi yang tinggal di rumahnya hanya satu cucu laki-lakinya.

Baca juga: BGN: 55 persen petugas SPPG adalah perempuan

Suratina menjadi salah satu bukti komitmen Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mempekerjakan para lansia di SPPG agar mereka tetap produktif pada masa tua. Selain itu BGN juga berkomitmen untuk mempekerjakan masyarakat dari kalangan miskin atau miskin ekstrem.

Sementara itu Asisten Koki di SPPG Seyegan, Irawan (40) menyatakan pihaknya aktif merekrut langsung petugas SPPG dari masyarakat sekitar.

Karena ada banyak karyawan dengan beberapa petugas yang umurnya sudah tua, kata dia, beberapa kendala tentu dihadapi.

"Kalau yang berumur, loyalitasnya tinggi meski agak bandel dikit karena merasa pro di kampung. Kalau yang muda pasti banyak masalahnya, yang tua merasa di kampung masaknya seperti ini, tetapi di BGN ini cara masaknya kan berbeda, waktunya berbeda, bumbunya juga berbeda," ucap Irawan.

Baca juga: BGN latih 900 petugas penjamah makanan di Kupang

Program MBG telah menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 94 ribu orang selama tujuh bulan pelaksanaan. Para tenaga kerja tersebut tersebar di 2.391 SPPG selama tujuh bulan pelaksanaan.

Tenaga Ahli Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Fithra Faisal mengatakan Program MBG sangat berdampak pada ekonomi masyarakat, terutama pada ketersediaan lapangan kerja. “Ini membuka ruang-ruang ekonomi bagi masyarakat,” kata Fithra.

Penyerapan tenaga kerja tumbuh seiring penambahan SPPG di sejumlah daerah. Mulai dari 7 ribu tenaga kerja pada awal operasi Program MBG pada bulan Januari dan bertambah menjadi 68 ribu tenaga kerja pada April 2025.

Baca juga: BGN alokasikan Rp20,16 miliar per bulan untuk lindungi pekerja MBG

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |