Jakarta (ANTARA) - Nyamuk sering kali dianggap remeh, padahal gigitan serangga kecil ini bisa membawa dampak besar bagi kesehatan terutama jika menularkan parasit penyebab malaria.
Meskipun penyakit ini lebih sering ditemukan di wilayah tertentu, bukan berarti kita sepenuhnya aman. Justru, perlindungan dari rumah merupakan langkah awal yang penting untuk mencegah penularannya. Menjaga lingkungan tetap bersih dan menggunakan perlindungan yang tepat bisa jadi cara mudah tapi efektif untuk menekan risiko terkena malaria.
Malaria merupakan penyakit serius yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi parasit. Penyakit ini tidak menyebar dari satu orang ke orang lain, namun tetap menjadi ancaman besar, terutama di negara-negara tropis. Jika tidak segera ditangani, malaria bisa berakibat fatal meskipun pada dasarnya dapat dicegah dan disembuhkan.
Berdasarkan data World Malaria Report 2022, terdapat sekitar 247 juta kasus malaria di 84 negara endemis. Di Indonesia sendiri, jumlah kasus mencapai lebih dari 443.000, dengan 89 persen di antaranya berasal dari Provinsi Papua (Sumber: Situasi Malaria Terkini Indonesia 2022).
Mengapa Malaria berbahaya?
Parasit penyebab malaria menyerang dan menghancurkan sel darah merah, sehingga kemampuan tubuh untuk mengangkut oksigen menurun drastis. Kondisi ini bisa menyebabkan anemia parah, bahkan komplikasi berat seperti kerusakan organ, koma, hingga kematian.
Pada kasus tertentu, malaria juga berdampak jangka panjang, seperti gangguan perkembangan otak dan cacat fisik pada anak-anak yang terinfeksi sejak dalam kandungan. Selain kesehatan, malaria juga memberi beban besar pada perekonomian dan pembangunan, terutama di wilayah-wilayah dengan tingkat endemis tinggi.
Langkah-langkah pencegahan Malaria
Untuk menghindari risiko penularan malaria, berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa Anda lakukan:
1. Lindungi diri dari gigitan nyamuk
Gunakan kelambu berinsektisida saat tidur, oleskan lotion atau semprotkan obat anti-nyamuk, dan kenakan pakaian yang melindungi seluruh tubuh, terutama saat malam hari.
2. Pilih pakaian yang tepat
Kenakan pakaian lengan panjang dan celana panjang, terutama saat berada di luar ruangan pada malam hari. Pilih warna-warna terang, karena nyamuk lebih tertarik pada warna gelap.
3. Tingkatkan daya tahan tubuh
Daya tahan tubuh yang kuat dapat membantu tubuh melawan infeksi, termasuk malaria. Lakukan hal-hal berikut secara rutin:
- Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang
- Lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari
- Cukupi waktu tidur
- Minum air putih yang cukup
- Hindari rokok
- Batasi atau hindari konsumsi alkohol
4. Hindari aktivitas malam di luar ruangan
Nyamuk Anopheles lebih aktif pada malam hari. Karena itu, usahakan untuk membatasi aktivitas di luar ruangan saat malam, dan pastikan menggunakan kelambu saat tidur.
5. Jaga kebersihan lingkungan
Lingkungan yang bersih dapat menghambat perkembangan nyamuk. Upaya yang bisa dilakukan antara lain:
- Membersihkan rumah dan peralatan rumah tangga secara rutin
- Menguras dan menutup tempat penampungan air
- Tidak membiarkan air tergenang
- Tidak menggantung pakaian atau kain bekas pakai di dekat tempat tidur
6. Hindari bepergian ke daerah endemis malaria
Jika memungkinkan, hindari pergi ke daerah yang terkena malaria. Namun, bila harus pergi ke daerah endemis malaria, pastikan mengikuti langkah-langkah pencegahan yang dianjurkan seperti menggunakan obat profilaksis, menghindari gigitan nyamuk, dan memakai pakaian yang menutupi tubuh.
Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan di atas, Anda bisa membantu mengurangi risiko tertular malaria. Jika Anda mengalami gejala seperti demam tinggi, menggigil, nyeri otot, atau tubuh terasa lemas, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca juga: Mengenal 4 jenis parasit plasmodium pemicu penyakit malaria
Baca juga: BRIN kembangkan sistem diagnosis malaria berbasis AI
Baca juga: WHO menyatakan Mesir sebagai negara bebas penyakit malaria
Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025