Jakarta (ANTARA) - Sajian kuliner khas Indonesia menjadi tambahan energi untuk atlet Indonesia yang tengah tampil dalam Asian Youth Para Games 2025 di Dubai, Uni Emirat Arab.
Meski sudah disediakan makanan di penginapan, atlet-atlet Indonesia menambahkan sumber asupan energi lain dengan menghadirkan kuliner khas Nusantara.
Tim Chef de Mission (CdM) Indonesia dan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Uni Emirat Arab setiap hari menyediakan box berisi olahan khas Indonesia di venue delapan cabang olahraga yang diikuti Indonesia.
"Terkadang ketika mengikuti event di luar negeri, permintaan kami soal menu makanan ke panitia tidak selalu dipenuhi," kata manajer tim para bulu tangkis Indonesia, Sapta Kunta Purnama, dalam keterangan resmi, Selasa.
"Inisiatif yang luar biasa dari tim CdM Indonesia untuk menyiapkan kebutuhan penting ini, terutama ketika ada di venue latihan dan pertandingan. Adanya makanan-makanan khas Indonesia ini sangat membantu para atlet," imbuhnya.
Baca juga: NPC Indonesia resmi lepas 56 atlet menuju AYPG 2025 di Dubai
Atlet para bulu tangkis Indonesia, Emilia As Syafa sempat mengalami lesu karena pihak penginapan tidak menyediakan nasi pada menu pagi.
"Bingung tadi pagi mau makan apa. Kan biasanya kalau pagi rata-rata orang Indonesia sudah makan nasi. Jadi tadi pagi seperti bingung mau makan apa," ucap Emilia.
Oleh sebab itu, CdM da PPI Uni Emirat Arab mengambil langkah untuk menyediakan asupan menu makanan kepada atlet, setidaknya bisa makan tiga hingga empat suap nasi sebagai tambahan tenaga karena pada pagi hari belum makan nasi.
"Makanannya enak, ada sambalnya juga. Kan orang Indonesia paling senang kalau makan ada sambalnya. Tadi makan sedikit dulu sebelum latihan," kata atlet asal Kalimantan Selatan ini.
Baca juga: Empat emas, target NPC untuk Indonesia di Asian Youth Para Games 2025
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































