Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Yadi Sofyan Noor mengingatkan agar pelaksana program atau vendor program Makan Bergizi Gratis (MBG) senantiasa mengutamakan pemanfaatan produk hasil pertanian dalam negeri.
“Yang harus dilakukan pemerintahan salah satu mengimbau kepada pelaksana MBG yaitu (katering, rumah makan) untuk menggunakan produk-produk hasil pertanian lokal,” ujar Yadi Sofyan saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.
Upaya tersebut untuk meningkatkan serapan produk pangan dalam negeri yang tak kalah baik dan bermutu.
Sementara untuk mendukung peningkatan produksi pangan dalam mendukung program strategis pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pihaknya mengakui perluasan lahan memang dibutuhkan.
Namun, perluasan lahan ini tak semata-mata hanya untuk program MBG, melainkan untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri sehingga dapat mandiri secara pangan atau mampu mencapai swasembada pangan.
“Hal ini tidak hanya berkait dengan urusan MBG. Tetapi memang kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan pangan bangsa sebanyak 270 juta jiwa. Karena itu target swasembada pangan dalam 2 sampai 3 tahun harus bisa tercapai,” katanya lagi.
Sebagaimana diketahui, pada hari ini program MBG secara serentak digelar di berbagai daerah Indonesia. Program ini mendapatkan anggaran sebesar Rp71 triliun sepanjang 2025 dengan target penerima manfaat mencapai 19,47 juta orang.
Baca juga: Istana ungkap siswa SD habiskan menu sayuran karena rasa disesuaikan
Baca juga: CORE usul ada kepastian pasar bagi petani memasok bahan baku MBG
Baca juga: Akademisi Unsoed: Harus ada pemutakhiran menu dalam program MBG
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025