Jakarta (ANTARA) - PT Krom Bank Indonesia Tbk (kode emiten: BBSI) membukukan penyaluran kredit sebesar Rp4,25 triliun pada 2024, atau melonjak 131 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari Rp1,83 triliun pada tahun sebelumnya.
Presiden Direktur Krom Bank Anton Hermawan menyatakan bahwa pertumbuhan penyaluran kredit yang signifikan tersebut mendorong peningkatan perolehan pendapatan bunga bersih (audited) sebesar 125 persen yoy menjadi Rp965 miliar pada 2024 dari Rp429 miliar pada 2023.
“Pencapaian ini merupakan hasil dari strategi bisnis yang solid dan prudent dalam menghadirkan solusi keuangan yang tidak hanya digital-friendly, tetapi juga menjawab kebutuhan nyata para nasabah,” kata Anton Hermawan di Jakarta, Kamis.
Ia menyampaikan bahwa pertumbuhan kredit tersebut disebabkan oleh lonjakan dana pihak ketiga (DPK) dan optimalisasi perluasan layanan berbasis teknologi digital.
DPK Krom Bank meningkat hampir sembilan kali lipat menjadi Rp3,16 triliun pada 2024 dari Rp348 miliar pada 2023, didorong oleh pertumbuhan simpanan berbasis tabungan dan deposito.
Anton juga mengatakan bahwa pihaknya mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp124 miliar, relatif lebih stabil dibanding tahun sebelumnya dikarenakan perseroan meningkatkan rasio pencadangan dari 4,67 persen menjadi 6,46 persen.
Ia menuturkan bahwa kinerja positif perseroan juga didukung oleh posisi rasio kredit macet (non-performing loan/NPL) gross sebesar 3,12 persen dan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 82,63 persen.
Selain itu, perusahaan juga mencatatkan rasio biaya operasional terhadap pendapatan (cost to income ratio/CIR) yang terjaga sebesar 18,07 persen dan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) mencapai 20,01 persen.
“Kami siap terus berekspansi, menghadirkan inovasi progresif, dan memperkuat konektivitas digital guna mewujudkan visi perusahaan, sekaligus memperkokoh posisi Krom sebagai platform keuangan digital terpercaya yang menghubungkan nasabah dengan solusi finansial yang seamless, relevan, dan bernilai tambah,” ujar Anton.
Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
