KPK: Penyelidikan dugaan korupsi kereta cepat dimulai pada awal 2025

2 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumumkan penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi terkait proyek kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh mulai dilakukan sejak awal 2025.

“Diawali sejak awal tahun, dan tentunya ini masih terus berjalan,” ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin.

Ketika ditanya dugaan korupsi Whoosh terkait dugaan kerugian negara atau gratifikasi, Budi mengatakan bahwa hal tersebut termasuk materi penyelidikan sehingga belum dapat diumumkan kepada publik.

“Kami masih fokus dulu untuk mencari dan menemukan unsur-unsur peristiwa adanya dugaan tindak pidana korupsinya. Ya, kami fokus dulu di situ dalam tahap penyelidikan,” jelasnya.

Sementara ketika ditanya siapa saja maupun berapa pihak yang sudah dimintai keterangan oleh KPK, Budi menekankan lembaga antirasuah belum dapat memberitahukan hal tersebut kepada publik.

“Itu termasuk yang belum bisa kami sampaikan. Namun, kami pastikan ya, KPK terus menelusuri melalui pihak-pihak yang diduga mengetahui, serta memiliki informasi dan keterangan yang dibutuhkan untuk mengurai, memperjelas, dan membuat terang dari perkara ini,” katanya.

Sebelumnya, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD dalam video yang diunggah di kanal YouTube pribadinya pada 14 Oktober 2025, yakni Mahfud MD Official, mengungkapkan ada dugaan tindak pidana korupsi dalam bentuk penggelembungan anggaran atau mark up di proyek Whoosh.

"Menurut perhitungan pihak Indonesia, biaya per satu kilometer kereta Whoosh itu 52 juta dolar Amerika Serikat. Akan tetapi, di China sendiri, hitungannya 17-18 juta dolar AS. Naik tiga kali lipat," katanya.

Ia melanjutkan, "Ini siapa yang menaikkan? Uangnya ke mana? Naik tiga kali lipat. 17 juta dolar AS ya, dolar Amerika nih, bukan rupiah, per kilometernya menjadi 52 juta dolar AS di Indonesia. Nah itu mark up. Harus diteliti siapa yang dulu melakukan ini."

Pada 16 Oktober 2025, KPK mengimbau Mahfud MD untuk membuat laporan mengenai dugaan korupsi dalam proyek Whoosh.

Setelah itu, Mahfud MD dan KPK saling respons mengenai hal tersebut. Hingga pada 26 Oktober 2025, Mahfud menyatakan siap dipanggil KPK untuk memberikan keterangan terkait dugaan korupsi terkait Whoosh.

Sementara Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu pada 27 Oktober 2025, mengumumkan dugaan korupsi terkait Whoosh sudah naik ke tahap penyelidikan.

Baca juga: KPK ungkap dugaan korupsi kereta cepat sudah masuk tahap penyelidikan

Baca juga: Mahfud MD siap dipanggil KPK terkait proyek kereta cepat Whoosh

Baca juga: Dubes China: Whoosh proyek besar, restrukturisasi utang hal yang wajar

Baca juga: Program Transfer Knowledge Whoosh Terus Meningkat, 513 SDM KAI Siap Operasikan dan Rawat Kereta Cepat

Baca juga: KPK sebut tak hanya tunggu Mahfud MD untuk usut dugaan korupsi Whoosh

Pewarta: Rio Feisal
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |