Jakarta (ANTARA) - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menekankan pentingnya pengawasan yang ketat dan masif terhadap pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Pengawasan berlapis perlu dilakukan, dengan melibatkan masyarakat, orang tua siswa, sekolah, dan terutama siswa selaku penerima manfaat program secara langsung," kata Wakil Ketua KPAI Jasra Putra di Jakarta, Jumat.
KPAI pun siap bersinergi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mengawasi penyelenggaraan MBG.
"KPAI dan mitra KPAI di daerah, yaitu KPAD menyatakan siap berkomitmen dan bersinergi dengan BGN untuk pengawasan penyelenggaraan keberlangsungan MBG," kata Jasra Putra.
Baca juga: KPAI: Evaluasi MBG harus libatkan anak dan orang tua
Menurut dia, pengawasan berlapis ini penting guna mengantisipasi terjadinya keracunan makanan dari paket MBG pada siswa, keterlambatan kedatangan makanan, keterlambatan mengkonsumsi, maupun proses pencampuran bumbu dan lauk yang belum matang sempurna.
KPAI menyayangkan sejumlah kasus keracunan makanan yang masih terjadi hingga saat ini. Terbaru, sebanyak 342 siswa SMPN di Bandung, Jawa Barat, mengalami keracunan usai menyantap hidangan MBG.
"Tentu ini harus menjadi perhatian kita semua, karena ini (MBG) direncanakan akan dikonsumsi semua anak, setiap hari, yang berdampak langsung kepada proses penyelenggaraan pendidikan di manapun anak berada, baik di sekolah maupun luar sekolah. Begitupun dampak keracunan makanan akan mempengaruhi aktivitas anak secara keseluruhan, baik di rumah maupun lingkungan," kata Jasra Putra.
Baca juga: KPAI koordinasi K/L pastikan Makan Bergizi Gratis tepat sasaran
Sejak Program MBG dilaksanakan pada 6 Januari 2025, KPAI telah mengunjungi pelaksanaan MBG di beberapa daerah yaitu DKI Jakarta, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat.
KPAI mencatat dalam kurun waktu tiga bulan sejak Program MBG berjalan, tercatat sedikitnya 320 siswa diduga keracunan makanan dari paket MBG yang dibagikan kepada siswa di beberapa daerah, atau sekitar 0,0156 persen kasus jika dibandingkan dengan penerima manfaat Program MBG yang mencapai sebanyak 2,05 juta anak per Maret 2025.
Baca juga: KPAI minta program Makan Bergizi Gratis segera sasar LPKA dan LPKS
Baca juga: BPOM kerja sama dengan puskesmas guna mitigasi keracunan akibat MBG
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025