KPAI gandeng BP Taskin atasi kekerasan terhadap anak tergolong miskin

3 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko menjalin kerja sama dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk mengatasi kekerasan terhadap anak tergolong miskin.

"KPAI dan BP Taskin akan menerbitkan catatan kekerasan pada anak dalam bentuk buku dan membentuk kerja sama dengan media yang nanti akan diumumkan bentuknya seperti apa," kata Budiman Sudjatmiko di Jakarta, Kamis.

Hal itu dikatakannya dalam pertemuan dengan para komisioner KPAI yang terdiri atas Sylvana Maria Apituley, Kawiyan, Aris Adi Leksono, dan lainnya.

Budiman Sudjatmiko menekankan perlunya semua pihak menyadari permasalahan anak yang terjadi di Indonesia.

"Anak itu ditekan dari atas oleh orang tua dan gurunya, hingga ditekan dari samping oleh temannya dalam bentuk perundungan. Hal ini tentu saja mengakibatkan banyak anak Indonesia layu sebelum berkembang dan ini berbahaya," kata dia.

Budiman Sudjatmiko menyampaikan data kekerasan terhadap anak yang tergolong miskin nantinya akan dimasukkan ke dalam rencana induk pemberantasan kemiskinan.

Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan kementerian/lembaga dan kepala daerah terkait untuk mengatasi kekerasan terhadap anak yang tergolong miskin dan mengentaskan kemiskinan yang membelenggu anak-anak tersebut.

"Kami akan menghubungi menteri dan kepala daerah terkait, serta kami akan merumuskan kerja sama dengan media agar kita sama-sama mengangkat kasus ini ke permukaan. Secepatnya akan kami bentuk tim yang menanganinya," kata Budiman Sudjatmiko.

Dalam pertemuan itu, Sylvana Maria menyampaikan mengenai banyaknya permasalahan kekerasan fisik dan kekerasan seksual terhadap anak.

"Indonesia menempati urutan ke-4 di Asia pada pernikahan anak. Selain itu, kekerasan pada anak Indonesia juga terjadi di mana-mana dan beragam bentuknya," ujar Sylvana Maria.

Dia juga menyoroti beragam permasalahan anak di Indonesia, mulai dari banyaknya anak Papua yang tidak memiliki identitas kelahiran resmi, hingga kasus HIV yang tinggi di berbagai kota di Indonesia seperti Bandung, yang hingga kini belum ada penyelesaiannya.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |