KOPEKA-CMC SEA kampanyekan pentingnya kesadaran hak atas udara bersih

3 months ago 79

Jakarta (ANTARA) - Kolaborasi antara Bicara Udara dan Koalisi Pejalan Kaki (KOPEKA) bekerja sama dengan Clean Mobility Collective South East Asia (CMC SEA) meluncurkan kampanye publik “Life in a Bubble” untuk menyuarakan pentingnya kesadaran hak atas udara bersih.

Kampanye itu digelar di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin saat adanya Car Free Day pada hari Minggu (1/6). Para anggota melakukan kampanye dengan membawa visual mencolok berupa gelembung transparan sebagai simbol perbedaan perlindungan antara segelintir orang dan mayoritas masyarakat terhadap polusi udara.

“Harus ada aksi konkret untuk pengendalian pencemaran udara kronis yang terjadi di Jabodetabek dan kota-kota besar lainnya, demi keberadaan udara segar untuk semua," kata perwakilan KOPEKA Amalia S. Bendang dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.

Baca juga: KLH bakal kembali gelar 4 program, Kali Bersih hingga Langit Biru

Amalia menjelaskan “Life in a Bubble” adalah kampanye yang dipelopori 350 Pilipinas di Manila, Filipina sebagai ajakan untuk menyadari bahwa udara bersih adalah hak mendasar yang harus dijamin, bukan hanya milik segelintir orang.

Selain itu, polusi udara tidak hanya terpampang dalam data atau laporan ilmiah melainkan kenyataan yang dihadapi masyarakat sehari-hari, terutama kelompok masyarakat yang paling rentan.

Melalui penyelenggaraan kampanye di Jakarta, para kolaborator mendorong masyarakat dan pemerintah untuk mengambil tindakan nyata mengurangi polusi udara dan melindungi kesehatan publik. Kegiatan itu turut menjadi langkah awal untuk mendesak penguatan kebijakan berbasis sains dan transparansi data terkait kualitas udara.

Ia menyampaikan bahwa hak atas udara segar untuk semua sudah dijamin melalui Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 huruf h sebagai bagian dari hak asasi untuk memperoleh lingkungan hidup yang baik dan sehat, harus dijamin keberadaanya.

"Kampanye 'Life in a Bubble' ini diharapkan mampu menggerakkan para pemangku kepentingan terutama pemerintah, didukung oleh partisipasi masyarakat dan sektor swasta sesuai dengan kompetensi dan kapasitasnya masing-masing," katanya.

Biru Voices Ambassadors 2024 yakni Aprila Majid dan Lisa Anggraeny, menyampaikan keprihatinannya akan polusi udara melalui acara ini.

"Melalui kampanye ini, sebagai ibu, kami jadi membayangkan kalau selama ini kami sudah mencoba membangun ‘bubble-bubble’ untuk melindungi anak-anak kami dari polusi udara, misalnya dengan membatasi aktivitas di rumah," ucap Aprila.

Lisa turut berharap anak-anak bisa bernafas dengan lega dan leluasa tanpa harus ada gelembung-gelembung tersebut.

"Diharapkan aksi simbolis ini bisa memicu dorongan publik yang lebih besar agar pemerintah mendengar suara masyarakat dan mengadopsi standar kualitas udara yang benar-benar melindungi kesehatan publik, karena udara bersih adalah hak untuk semua masyarakat," kata Lisa.

Baca juga: Studi: Meningkatnya radiasi surya cerminkan progres udara bersih China

Baca juga: Kebijakan udara bersih China bisa kurangi jumlah pasien rawat inap

Baca juga: Program "Biru School Alliance" dukung kualitas udara baik di sekolah

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |