Kontrasepsi tingkatkan kualitas hidup hingga hapus kemiskinan ekstrem

6 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN menyatakan kontrasepsi atau Keluarga Berencana (KB) mampu meningkatkan kualitas hidup hingga menghapus kemiskinan ekstrem jika diiringi dengan edukasi yang berkelanjutan tentang kesehatan reproduksi.

"Terdapat dua manfaat dari program KB yaitu konteks makro dan mikro. Dalam konteks mikro, akan berguna bagi setiap pasangan dan keluarga untuk menentukan pilihan kapan dia akan hamil, melahirkan, dan ini secara langsung maupun tidak langsung tentu berhubungan dengan kesejahteraan keluarga," kata Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Kemendukbangga/BKKBN Wahidin dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

Sedangkan dalam konteks makro, ia mengatakan program KB juga berdampak pada penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), penurunan prevalensi stunting, hingga angka kemiskinan ekstrem.

Ia menegaskan, Kemendukbangga/BKKBN terus berupaya meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat tentang pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, serta peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera.

"Melalui program KB dan kesehatan reproduksi masyarakat, pasangan usia subur diarahkan untuk dapat membuat keputusan yang tepat tentang kesehatan reproduksi mereka, termasuk dalam hal merencanakan keluarga," paparnya.

Baca juga: Mendukbangga: Indonesia perlu pendanaan kontrasepsi berkelanjutan

Saat ini Indonesia sedang berada pada fase di mana angka kelahiran dan kematian mendekati keseimbangan, dengan setiap perempuan di masa reproduksinya melahirkan rata-rata dua anak atau total fertility rate (TFR) di angka 2,11.

Namun, tantangan saat ini adalah disparitas antarwilayah terkait dengan TFR. Ada sejumlah daerah yang TFR-nya justru belum mencapai keseimbangan.

Sementara itu, Pakar Kesehatan Reproduksi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta dr. Herbert Situmorang menegaskan bahwa kontrasepsi berperan besar dalam pembangunan nasional. Selain membantu pasangan merencanakan kehamilan dengan aman, kontrasepsi juga menjadi kunci dalam memanfaatkan bonus demografi.

"Jumlah penduduk itu harus diatur, supaya kemampuan negara untuk menciptakan sumber daya manusia yang bagus itu bisa terjaga," katanya.

Ia juga mengemukakan, perencanaan kehamilan dibutuhkan untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul karena ketika keluarga dapat merencanakan kelahiran anak dengan baik, maka kualitas hidup akan meningkat sehingga anak-anak dapat tumbuh optimal karena orang tua lebih siap secara fisik, mental, maupun ekonomi.

"Kehamilan adalah suatu perayaan dalam kehidupan bereproduksi, seperti perayaan lain tentunya membutuhkan perencanaan. Tidak hanya tentang kapan mau hamil, juga apakah sudah siap," tuturnya.

Baca juga: Komisi IX nilai pentingnya BKKBN kaji ulang anggaran alat kontrasepsi
Baca juga: Pakistan-Indonesia kolaborasi perluas akses kontrasepsi masyarakat

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |