Konsumsi rumah tangga tumbuh 4,89 persen yoy triwulan I 2025

4 hours ago 4
Jadi, di dalam konsumsi rumah tangga ini tentunya relatif bervariasi. Ada subsektor yang mengalami penguatan, tetapi ada juga subsektor yang mengalami pelemahan,

Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan bahwa konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan tertinggi ekonomi Indonesia pada triwulan I 2025 dengan pertumbuhan 4,89 persen year-on-year (yoy) dan andil 2,61 persen.

Ia menyatakan di Jakarta, Senin, bahwa pertumbuhan tersebut didorong oleh subkomponen Transportasi dan Komunikasi yang tumbuh sebesar 6,18 persen yoy serta subkomponen Restoran dan Hotel yang tumbuh sebesar 6,06 persen yoy, yang terutama didorong oleh konsumsi di restoran.

Kepala BPS juga menyampaikan bahwa subkomponen makanan dan minuman selain restoran turut berkontribusi terhadap kenaikan konsumsi rumah tangga dengan pertumbuhan 4,05 persen yoy.

Namun, Amalia menuturkan bahwa konsumsi pakaian dan alas kaki relatif melambat menjadi 3,48 persen yoy.

Baca juga: Analis: Bantuan pemerintah topang daya beli masyarakat kuartal I 2025

Hal tersebut berpengaruh terhadap lambatnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan I 2025 dibandingkan pertumbuhan pada triwulan I 2024 yang mencapai 4,91 persen yoy, maupun pertumbuhan pada kuartal IV 2024 sebesar 4,98 persen yoy.

Meskipun demikian, ia menyatakan bahwa pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dari subkomponen dalam komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga rata-rata masih stabil.

“Jadi, di dalam konsumsi rumah tangga ini tentunya relatif bervariasi. Ada subsektor yang mengalami penguatan, tetapi ada juga subsektor yang mengalami pelemahan,” ucapnya.

Amalia juga menyampaikan bahwa terdapat faktor perubahan pola hidup masyarakat yang mempengaruhi lambatnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan I 2025.

“Tentunya ini juga terkait dengan perubahan pola hidup masyarakat, yang mana kalau dilihat restoran, makanan, dan minuman itu tumbuhnya relatif masih kuat, sementara transportasi dan komunikasi juga tumbuhnya masih kuat 6,18 persen. Ini tidak jauh berbeda dengan kuartal-kuartal sebelumnya,” ujarnya.

Baca juga: Menekraf sebut PHRI mitra strategis dalam mendukung ekonomi kreatif

Ia pun menuturkan bahwa walaupun pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan I 2025 melemah, tapi angka tersebut bukan merupakan yang terendah dalam lima tahun terakhir.

Amalia menyatakan bahwa pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan I 2020 bahkan mencapai -5,52 persen yoy.

Konsumsi rumah tangga juga tumbuh lebih rendah pada triwulan I 2022 sebesar 4,35 persen yoy dan pada triwulan I 2023 sebesar 4,53 persen yoy.

Ia mengatakan bahwa pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang membaik pada kuartal I 2024 menjadi 4,91 persen yoy dikarenakan momentum Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 serta bulan suci Ramadhan.

“Kalau dibandingkan ke kondisi tanpa pemilu, sebenarnya di Q1 (triwulan/kuartal I) 2025 ini relatif bagus dibandingkan dengan Q1 tahun-tahun sebelumnya yang tanpa pemilu,” ujarnya.

BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,87 persen year-on-year (yoy) pada triwulan I 2025 dengan realisasi Produk Domestik Bruto (PDB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) sebesar Rp5.665,9 triliun dan PDB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) senilai Rp3.264,5 triliun.

“Bila dibandingkan dengan triwulan I 2024 atau secara q-to-q (quarter-to-quarter/kuartalan), ekonomi Indonesia terkontraksi sebesar -0,98 persen,” kata Amalia Adininggar Widyasanti.

Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |