Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto menyebutkan bahwa Presiden Senat Kerajaan Kamboja Hun Sen dalam kunjungan kehormatannya ke Istana Merdeka pada Senin (5/5) mengaku akan mencari pasar ekspor baru karena produksi beras Indonesia yang melimpah.
Dalam Sidang Kabinet Paripurna terkait evaluasi enam bulan pemerintahan, Prabowo mengatakan produksi beras Indonesia menjadi hal pertama yang disampaikan Presiden Senat Hun Sen saat Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyambutnya saat tiba di Bandara.
"Yang pertama disampaikan adalah 'kami perhatikan bahwa prestasi Indonesia luar biasa, produksi berasnya sangat baik sampai berlimpah. Ini akan berpengaruh pada kita karena biasanya Indonesia beli beras dari kita, tapi tahun ini Kamboja harus cari pasar baru karena Indonesia tidak akan impor," kata Prabowo saat memberikan pengantar Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (5/5).
Baca juga: Tanpa impor, stok beras 3,51 juta ton tertinggi dalam 57 tahun
Presiden menilai produksi beras Nasional yang berlimpah merupakan sebuah prestasi bagi Indonesia, bahkan memengaruhi pasar negara lain, mengingat Kamboja juga menjadi salah satu negara asal beras impor di Indonesia.
Dalam arahannya, Presiden menyebutkan capaian besar pemerintah dalam sektor pertanian, khususnya produksi beras dan jagung menunjukkan peningkatan signifikan pada tahun ini.
"Salah satu prestasi kita yang dirasakan yang riil dan tidak bisa dibuat-buat adalah bahwa produksi beras dan jagung kita. Saya dapat laporan sekarang, sangat berhasil. Bahkan dibandingkan dengan tahun-tahun terdahulu," kata Presiden.
Baca juga: Tanam raya dan terobosan cerdas menggenjot produksi pangan
Kepala Negara mengungkapkan bahwa Sumatra Selatan yang biasanya memproduksi sekitar 3 juta ton beras per tahun, tahun ini diperkirakan akan mencapai 4 juta ton.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025