Jakarta (ANTARA) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) berhasil menyelesaikan persoalan dualisme kepengurusan cabang olahraga sepak takraw yang terjadi selama beberapa tahun terakhir.
Sekretaris Jenderal KONI Lukman Djajadikusuma di Jakarta, Selasa, menjelaskan bahwa saat ini, pengurus sepak takraw sudah ditetapkan, yaitu Pengurus Besar Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PB PSTI) periode 2025-2029 yang dipimpin Ketua Umum Surianto.
Kepengurusan PB PSTI tersebut, kata dia, juga telah diakui KOI dan Federasi Sepak Takraw Internasional (ISTAF).
"Kami juga sudah mengirimkan surat keputusan pengukuhan personalia PB PSTI 2025-2029 kepada bapak Menpora," katanya.
Dia mengatakan KONI menempatkan persoalan dualisme sebagai prioritas untuk diselesaikan.
Sejak mendapatkan arahan dari Menpora, pihaknya terus melakukan pertemuan dengan KOI, pemerintah, dan cabang olahraga.
"Kami terus berupaya menyelesaikan sengketa di cabor lainnya di waktu yang tersisa sampai akhir Desember ini," kata dia.
Lukman menambahkan bahwa pada prinsipnya, KONI tidak menginginkan perpecahan terus berlarut karena mengorbankan atlet.
Baca juga: Sepak takraw Indonesia diyakini kembali berjaya di SEA Games 2025
Sekretaris Jenderal KOI Wijaya Noeradi mengaku telah melaporkan kepada Menpora terkait tugas yang telah dilakukan untuk menyelesaikan dualisme kepengurusan sepak takraw dan mengirimkan surat pengakuan KOI terhadap kepengurusan PB PSTI periode 2025-2029.
"Kami juga melaporkan dukungan kepengurusan ini kepada ISTAF," katanya.
Dia mengungkapkan telah mendapat arahan dari Menpora yang meminta KOI dan KONI serta cabang-cabang olahraga duduk bersama menuntaskan sengketa kepengurusan.
KOI, kata dia, memahami betul bahwa perpecahan membawa dampak buruk bagi atlet dan menjadi penghalang prestasi olahraga Indonesia sehingga harus diselesaikan.
Dia berharap kepengurusan baru menjadi lembaran baru untuk prestasi sepak takraw Indonesia.
Dia melanjutkan, pekerjaan KOI bersama KONI masih belum usai, lantaran masih ada tiga cabang olahraga lagi yaitu tenis meja, anggar, dan tinju yang dilanda dualisme kepengurusan.
"Tentu tidak berhenti di sini, kami punya tugas di tiga cabang lainnya, sehingga saat ini kami terus menjalankan proses musyawarah untuk menyelesaikan masalah," katanya.
Baca juga: Menpora ingatkan dualisme empat cabang olahraga segera diselesaikan
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































