Pontianak (ANTARA) - Ketua Komisi Nasional Anti-Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) periode 2020–2025 Andy Yentriyani menilai Kalimantan Barat perlu memperkuat kapasitas perempuan melalui pemerataan akses pendidikan bagi perempuan.
"Untuk menciptakan Kalimantan Barat yang aman bagi semua, perlu penguatan kapasitas perempuan. Orang tua memegang peran sentral," kata Andy di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Senin.
Ia menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas perempuan untuk mewujudkan Kalbar sebagai daerah yang inklusif, aman, dan setara bagi seluruh masyarakat.
Meskipun indeks pembangunan gender Kalbar tidak termasuk kategori rendah, kata dia, masih banyak persoalan mendasar yang perlu segera dibenahi. Salah satu yang menjadi perhatian adalah masih tingginya angka anak perempuan yang tidak menamatkan pendidikan tingkat SMP.
"Kondisi tersebut dinilai dapat meningkatkan kerentanan terhadap berbagai bentuk eksploitasi, baik secara tenaga maupun seksual," tuturnya.
Selain isu pendidikan, Andy juga menyoroti tantangan lain yang dihadapi kelompok muda di Kalbar, antara lain masalah kesehatan jiwa, kekerasan dalam relasi pacaran, serta penggunaan media sosial tanpa didukung kemampuan literasi digital yang memadai.
Baca juga: Komnas Perempuan: Stigma gender hambat kesetaraan di Indonesia
Menurut dia, penting bagi pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat untuk memperkuat ruang aman bagi anak muda agar dapat mengekspresikan diri dan berbagi cerita tanpa rasa takut, sekaligus menghindarkan mereka dari hubungan yang tidak sehat atau mengandung unsur kekerasan.
"Saya mendorong anak-anak muda di Kalbar untuk lebih fokus pada pengembangan kapasitas diri. Berteman boleh, tetapi sebaiknya pacaran ditunda dulu, atau pastikan hubungan yang dijalani tidak mengandung kekerasan," kata dia.
Andy yang juga merupakan Founder Yayasan Suar Asa Khatulistiwa (Saka) dan Sekolah Cerlang itu turut mengingatkan generasi muda agar lebih bijak dalam bermedia sosial. Ia menekankan pentingnya kemampuan menyaring informasi agar tidak mudah terjebak dalam penyebaran ujaran kebencian maupun berita bohong.
"Gunakan media sosial untuk menyebarkan hal-hal positif yang bermanfaat bagi banyak orang. Literasi digital yang baik akan menjadi benteng bagi anak muda dari pengaruh negatif dunia maya," kata Andy.
Komnas Perempuan terus mendorong kolaborasi lintas sektor, baik pemerintah, dunia pendidikan, maupun masyarakat sipil, untuk memperkuat sistem perlindungan dan pemberdayaan perempuan di Kalbar.
Baca juga: Komnas Perempuan ajak publik juga ingat perjuangan pahlawan perempuan
"Langkah ini diharapkan dapat mewujudkan kesetaraan gender yang lebih berkeadilan serta lingkungan yang aman bagi seluruh warga, tanpa terkecuali," katanya.
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































