Komisi VIII DPR yakin kerugian bencana banjir Sumatera di atas Rp200 T

5 days ago 9

Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang meyakini bahwa kerugian materiel dari bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi di berbagai titik di Sumatera di atas Rp200 triliun.

Legislator yang membidangi urusan kebencanaan itu pun mengaitkan kerugian tersebut dengan adanya pemanfaatan hutan yang menimbulkan bencana ekologis.

Menurut dia, tidak ada yang menyangka bahwa bencana yang terjadi sedahsyat itu. "Kalau ada orang yang punya hak dan legal melakukan pemanfaatan hutan. Ya akibat legalnya dia kita rugi Rp200 triliun," kata Marwan di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu.

Untuk itu, ia mengatakan harus ada pihak yang bertanggung jawab atas timbulnya bencana tersebut. Belum lagi bencana ekologis itu menimbulkan banyak korban jiwa.

Setelah meninjau bencana, menurut ia, hingga hari ini masih banyak lokasi yang jauh dan terisolasi. Meski banyaknya bantuan logistik sudah memadai, tetapi pendistribusiannya bukan merupakan hal yang mudah.

Di sisi lain, Marwan mengatakan kemampuan polisi dan TNI untuk membantu penanganan bencana itu sudah siap. Namun, personel di wilayah-wilayah bencana itu bergerak sendiri tanpa adanya komando yang terpusat.

Baca juga: Kerugian akibat banjir di Padang Pariaman capai Rp268,5 miliar

"Itu yang kita harapkan dari revisi Undang-Undang tentang Penanggulangan Bencana. Dari segi fungsi, mestinya BNPB bisa mengomando. Bukan mengomando satuan, tapi mengomando tentang fungsi penanggulangan kebencanaan," katanya.

Sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menyampaikan korban meninggal akibat bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat hingga Selasa, mencapai 708 jiwa.

"Rinciannya, Sumatera Utara korban meninggal dunia 294 jiwa dan hilang 155 jiwa. Kemudian Provinsi Aceh per hari ini meninggal dunia 218 jiwa, hilang 227 jiwa," kata Abdul Muhari dalam konferensi pers update penanganan bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar, yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (2/12).

Untuk Sumatera Barat, korban jiwa ada 196 jiwa dan dinyatakan masih hilang ada 117 jiwa.

Abdul Muhari menyampaikan kabupaten yang paling terdampak di Sumatera Utara adalah Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Sibolga, dan Tapanuli Utara.

Baca juga: Kerugian bencana hidrometeorologi di Agam mencapai setengah triliun

Baca juga: Pemkab: Kerusakan akibat banjir di Aceh Barat capai Rp200 miliar lebih

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |