Jakarta (ANTARA) - Upaya pencegahan hepatitis A di Indonesia terus diperkuat melalui kolaborasi antara institusi kesehatan dan pihak swasta, seiring meningkatnya perhatian global terhadap penyebaran penyakit tersebut.
Salah satu langkah pencegahan yang dilakukan adalah melalui penyediaan vaksin hepatitis oleh PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana).
"Kami percaya bahwa vaksinasi adalah langkah pencegahan pertama dan paling efektif dalam melindungi masyarakat dari ancaman hepatitis," ujar Director of Anti Infectious Business Unit Etana Indra Lamora dalam rilis pers yang diterima, Rabu.
Baca juga: Kemenkes ajak publik ikut lawan hepatitis lewat empat gerakan "atasi"
Indra mengatakan hingga Juli 2025 pihaknya telah memperluas jangkauan vaksin Healive, vaksin hepatitis A inaktif yang telah terbukti aman dan efektif.
Penyediaan vaksin ini dilakukan melalui kolaborasi dengan berbagai institusi kesehatan di Indonesia, termasuk RS Fatmawati, Dinas Kesehatan Kota Bogor, KONI melalui PT Caretaker, dan Dinas Kesehatan Pesisir Barat Lampung.
Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa komitmen ini adalah bagian dari inisiatif jangka panjang perusahaan untuk memperkuat ketahanan kesehatan nasional, khususnya dalam menghadapi ancaman penyakit menular seperti hepatitis.
Baca juga: Kemenkes perluas vaksinasi hepatitis B untuk tenaga kesehatan
“Etana hadir bukan hanya sebagai produsen, tapi juga sebagai bagian dari solusi. Kami akan terus mendorong akses terhadap vaksin hepatitis yang aman, efektif, dan terjangkau untuk masyarakat Indonesia,” imbuhnya.
Berkenaan dengan Hari Hepatitis Sedunia yang jatuh pada 28 Juli, pihaknya berkomitmen untuk terus menjadi bagian dari solusi dalam upaya pencegahan hepatitis di Indonesia melalui inovasi bioteknologi dan penyediaan vaksin berkualitas.
Komitmen ini sejalan dengan dukungan perusahaan terhadap penguatan sistem imunisasi nasional, demi meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya imunisasi sejak dini untuk mencegah hepatitis.
Baca juga: Indonesia perkuat strategi eliminasi hepatitis B dan C pada 2030
Baca juga: Ahli: Waspada Hepatitis B dan C bisa rusak hati tanpa gejala awal
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.