Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari mengatakan pembatasan cabang olahraga (cabor) yang dikirim untuk SEA Games 2025 adalah langkah yang baik demi memaksimalkan prestasi.
"Saya rasa kita juga harus sadar ya bahwa ajang-ajang multievent harus kita manfaatkan, harus kita maksimalkan dengan prestasi terbaik. Ini bukan untuk foya-foya sehingga proses seleksi juga harus lebih ketat," kata Oktohari kepada awak media pada acara perayaan HUT ke-73 KOI di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan hal itu menanggapi pembatasan cabang olahraga untuk berkompetisi pada multievent internasional seperti SEA Games 2025.
Pembatasan tersebut dilakukan sebagai dampak kebijakan efisiensi anggaran yang diambil pemerintah Presiden Prabowo Subianto.
Kebijakan itu mendorong Kementerian Pemuda dan Olahraga menerapkan skala prioritas terhadap cabang-cabang olahraga yang dikirim ke multievent.
Cabang olahraga yang dikirim ke ajang seperti SEA Games merupakan cabang yang berpeluang besar meraih medali dan berkaitan dengan ajang lebih tinggi seperti Asian Games dan Olimpiade.
Baca juga: KOI ikut bidding tuan rumah Youth Olympic Games 2030
Oktohari mengatakan, sudah seharusnya, setiap atlet yang dikirim mengikuti multievent dengan biaya dari negara merupakan yang mampu mendapatkan medali baik emas, perak, maupun perunggu.
"Jadi multievent itu bukan ajang untuk coba-coba sehingga seleksi harus benar-benar ketat," katanya.
Oktohari mengatakan, olahraga Indonesia akan menghadapi berbagai multievent ke depan seperti SEA Games 2025, Asian Games 2026, dan Olimpiade 2028.
Oleh sebab itu, pengiriman cabang olahraga harus mempertimbangkan sumber daya secara tepat dan efektif sehingga semua ajang bisa diikuti dengan baik.
"Jangan sampai nafas kita habis di awal tetapi nafas kita harus persiapkan sampai akhir," katanya.
Baca juga: Indonesia tuan rumah Olimpiade jadi impian besar KOI
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025