KLH akan periksa kesiapan sejumlah wilayah konsesi cegah kebakaran

3 days ago 8
Sebenarnya juga ada sanksi pidana bila mana terjadi kebakaran di wilayah konsesi, tetapi kami akan mencoba preventif dulu.

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) akan melakukan pemeriksaan ke sejumlah wilayah beberapa pekan ke depan, termasuk ke areal konsesi perkebunan sawit, sebagai langkah antisipasi mencegah kebakaran lahan ketika Indonesia mulai memasuki musim kemarau.

"Insya Allah dalam pekan ke depan kami akan melakukan konsolidasi lapangan, paling tidak untuk Pulau Sumatera ada 2 atau 3 titik konsolidasi karena berjauhan," kata Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol Nurofiq usai rapat teknis koordinasi bersama Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dan pemerintah daerah di Jakarta, Kamis.

KLH juga akan mengadakan konsolidasi pencegahan kebakaran lahan di wilayah Kalimantan, yang direncanakan dilakukan di 3 titik. Akan dilakukan langkah serupa di Papua dan Sulawesi.

Dalam konsolidasi tersebut, Menteri LH mengatakan jajaran KLH akan melakukan pemeriksaan langsung di lapangan termasuk memeriksa kesiapan pengelola kawasan seperti pemilik izin konsesi perkebunan sawit. Juga akan turut dipastikan juga kesiapan peralatan, sumber daya manusia serta pendanaan.

Baca juga: KLH: 142 titik panas terpantau sampai April 2025, turun dari 2024

Baca juga: Menteri LH minta pengusaha sawit bersiap cegah kebakaran lahan

"Karena di dalam Peraturan Presiden menjadi tugas kami untuk mengingatkan ini. Kemudian sebenarnya juga ada sanksi pidana bila mana terjadi kebakaran di wilayah konsesi, tetapi kami akan mencoba preventif dulu," katanya.

Salah satu fokus KLH sendiri adalah lahan yang belum dimanfaatkan dan kawasan gambut, terutama yang berada di luar kawasan hutan. Tugas pencegahan kebakaran hutan sendiri kini berada di bawah Kementerian Kehutanan (Kemenhut).

KLH sendiri menyatakan sejauh ini telah terdeteksi 142 titik panas atau hotspot di dalam periode 1 Januari-16 April 2025 dan 50 titik api atau firespot. Jumlah itu memperlihatkan penurunan 80,22 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024.*

Baca juga: BNPB matangkan rencana aksi penanganan darurat karhutla di Riau

Baca juga: BPBD: Waspada karhutla saat kemarau Agustus-September

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |