Jakarta (ANTARA) - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDMKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak organisasi non-pemerintah (NGO) bersinergi membangun sumber daya manusia (SDM) unggul di sektor kelautan dan perikanan.
“Kami membuka ruang kemitraan yang inklusif dan produktif dengan berbagai NGO yang memiliki kepedulian dan kapasitas dalam mendukung pelatihan dan pemberdayaan masyarakat, sejalan dengan kerangka ekonomi biru,” kata Kepala BPPSDMKP KKP I Nyoman Radiarta di Jakarta, Kamis.
Dia menyampaikan upaya KKP untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di antaranya melalui program penyuluhan, pendidikan, pelatihan, serta standardisasi dan sertifikasi yang relevan dengan kebutuhan dunia usaha, industri, dan masyarakat.
Selain inovasi model pelatihan seperti learning management system (LMS), pelatihan hybrid, dan community learning center, Nyoman juga menekankan pentingnya keberpihakan pada kelompok rentan seperti perempuan, pemuda, dan masyarakat adat pesisir.
Ia mengajak agar setiap capaian kolaborasi terdokumentasi dengan baik untuk menjadi rujukan nasional maupun internasional.
Ke depan, kata Nyoman pihaknya mendorong terbangunnya roadmap kolaborasi jangka menengah-panjang yang strategis, terukur, dan berorientasi hasil.
Program yang dijalankan dirancang selaras dengan agenda nasional ekonomi biru, meliputi konservasi laut, penangkapan terukur, budi daya berkelanjutan, pengawasan berbasis teknologi, dan penanganan sampah plastik laut.
"Dengan semangat kolaborasi dan saling percaya, kita dapat membentuk ekosistem pengembangan SDM kelautan dan perikanan yang lebih kuat dan berdampak langsung bagi masyarakat," ucapnya.
BPPSDMKP KKP telah menginisiasi pertemuan dengan perwakilan delapan NGO yang bergerak di bidang kelautan, perikanan, dan lingkungan, yakni Rare Indonesia, Yayasan Rekam Nusantara, Coral Triangle Center, Yayasan Konservasi Alam Nusantara, SMERU Research Institute, EDF Indonesia, Destructive Fishing Watch Indonesia, dan WWF Indonesia belum lama ini.
"Pertemuan ini diharapkan menjadi wadah untuk bertukar informasi, menjajaki potensi kerja sama, dan menemukan peluang kolaborasi baru yang dapat memberikan dampak nyata bagi program strategis BPPSDMKP,” tambah Kepala Pusat Pelatihan Kelautan Perikanan BPPSDMKP KKP Lilly Aprilia Pregiwati.
BPPSDMKP telah menjalin kolaborasi nyata dengan sejumlah mitra NGO, mulai dari pengembangan kurikulum dan modul pelatihan berbasis Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM), konservasi, adaptasi perubahan iklim, hingga pengolahan hasil perikanan dan sistem e-learning.
"Kolaborasi ini tidak hanya meningkatkan kompetensi masyarakat, tetapi juga memperkuat jejaring dan replikasi praktik baik di berbagai daerah," kata Lilly.
Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan pentingnya kolaborasi dengan multi-pemangku kepentingan dalam membangun sektor kelautan dan perikanan berbasis ekonomi biru.
Kolaborasi itu sangat dibutuhkan agar pembangunan sektor ini dilakukan secara menyeluruh dari hulu hingga hilir, termasuk sumber daya manusia di dalamnya.
Baca juga: Hari Kelautan Nasional momentum evaluasi pengelolaan SDA laut
Baca juga: KKP perkuat SDM kelautan lewat kerja sama China dan SEAFDEC
Baca juga: Indonesia-China perkuat pengembangan SDM kelautan perikanan
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.