Ambon (ANTARA) - Lembaga Konservasi Kakatua Indonesia (KKI) bersama Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Maluku mengampanyekan pelestarian burung paruh bengkok dalam memperingati Worlds Parrot Day atau hari burung paruh bengkok sedunia.
“Kita memakai kostum kakatua, dengan membawa poster-poster terkait informasi kelestarian burung paruh bengkok di monumen perdamaian dunia pusat Kota Ambon,” kata Ketua KKI Dudi Nandika di Ambon, Minggu.
Sebanyak 600 poster dan flyer yang berisi ajakan dan edukasi untuk menghentikan eksploitasi burung paruh bengkok dibagikan kepada para pengguna jalan.
Baca juga: KKI kampanye lestarikan burung paruh bengkok di Maluku
Baca juga: Balai TN Manusela ajak siswa tanam pohon pakan burung paruh bengkok
“Kami memaknai hari burung paruh bengkok sedunia ini sebagai momentum untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa burung paruh bengkok yang ada di Indonesia ini masih sangat tinggi eksploitasinya,” katanya.
Oleh sebab itu, kata dia, pihaknya ingin menginformasikan kepada masyarakat bahwa burung paruh bengkok ini adalah aset bagi masyarakat, yang jika dipahami, spesies ini dapat menjadi salah satu modal untuk mendatangkan pemasukan untuk daerah.
“Baik itu melalui ekowisata serta dampak ikutan lainnya, khususnya untuk masyarakat di sekitar kawasan hutan,” tuturnya.

Dudi mengatakan bahwa upaya konservasi perlu terus dilakukan agar dapat memberikan manfaat kepada kehidupan masyarakat dan melarang perdagangan burung paruh bengkok dan kakatua di Maluku.
Ia mengatakan tingginya permintaan global dan domestik terhadap burung paruh bengkok sebagai hewan peliharaan dengan konsekuensi pemindahan dari alam liar untuk perdagangan gelap, menyebabkan penurunan tajam jumlah burung ini di seluruh dunia.
"Perburuan dan penyelundupan ilegal merupakan ancaman terbesar pada spesies ini," ujarnya.
Baca juga: BKSDA Maluku terima 11 ekor burung paruh bengkok hasil translokasi
Baca juga: BKSDA Maluku translokasi 12 ekor burung paruh bengkok ke Ambon
Indonesia diidentifikasi sebagai negara dengan prioritas tertinggi dalam konservasi burung paruh bengkok dan kakatua berdasarkan jumlah spesies, endemisitas dan ancamannya (penangkapan dan penyelundupan).
Burung paruh bengkok dan kakatua merupakan jenis yang memiliki peranan penting dalam menjaga dan memperbaiki regenerasi hutan serta merupakan bagian ekosistem yang harus dijaga keseimbangannya.
"Kami berharap melalui kampanye ini dapat menekan aksi perburuan atau penjualan ilegal burung paruh bengkok demi menjaga spesies tersebut," katanya.
Pewarta: Ode Dedy Lion Abdul Azis
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025