Jakarta (ANTARA) - Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah mengimbau jamaah haji untuk menjaga kondisi fisik dengan memastikan istirahat yang cukup dan tetap terhidrasi, khususnya menjelang puncak ibadah haji yang diperkirakan berlangsung dalam cuaca panas ekstrem.
“Yang pertama adalah istirahat harus cukup. Jadi, jangan terlalu ngoyo (memaksakan diri) untuk mengejar ibadah-ibadah sunnah, karena yang paling penting dari proses haji ini justru pada saat di Arafah (wukuf), bermalam di Muzdalifah, dan di Mina (melontar jumrah)," ujar Wakil KKHI Madinah Yuni Anisa W kepada wartawan di Madinah, Jumat.
Ia pun menyampaikan sebagian besar kasus kesehatan yang dialami oleh jamaah selama musim haji didasari oleh penyakit kronis yang sudah dimiliki sebelumnya.
“Sesuai statistik tahun-tahun sebelumnya, mayoritas pasien mengalami hipertensi, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), kolesterol tinggi, hingga diabetes yang tidak terkontrol,” katanya.
Baca juga: Kemenkes bagikan tips jaga kesehatan jamaah antisipasi cuaca Madinah
Penyakit-penyakit tersebut, kata dia, dapat memperburuk kondisi kesehatan jamaah haji apabila dikombinasikan dengan aktivitas padat dan paparan suhu ekstrem.
Selain beristirahat dengan cukup dan tetap memenuhi kebutuhan cairan tubuh minimal 200 cc setiap jamnya, Yuni juga mengimbau jamaah diimbau untuk menghindari rokok dan asap rokok.
Berikutnya, kata dia, jamaah haji juga dianjurkan menggunakan pelindung diri saat beraktivitas di luar ruangan, seperti topi, payung, kacamata, hingga pelembab wajah dan bibir.
“Topi atau payung, pelembab wajah, lip balm, dan kacamata, penting untuk mengurangi dampak panas. Masker juga membantu menjaga kelembaban saluran napas,” kata dia.
Baca juga: Dubes RI pastikan kesiapan sambut kloter pertama haji di Madinah
Ia menambahkan penggunaan botol semprot berisi air dingin juga bisa membantu mendinginkan tubuh saat cuaca sangat panas.
Berikutnya Yuni juga mengingatkan agar jamaah haji dari Indonesia selalu menjaga pola makan dan konsumsi obat secara teratur. Menurutnya, kesadaran menjaga kesehatan selama berhaji adalah bagian dari ikhtiar yang harus dilakukan dengan sebaik-sebaiknya.
Diketahui, puncak ibadah haji pada 2025 diperkirakan jatuh pada Juni, bersamaan dengan musim panas di Arab Saudi. Pemerintah Indonesia melalui KKHI telah mengintensifkan edukasi kepada jamaah agar mewaspadai risiko kesehatan akibat cuaca ekstrem dan aktivitas padat selama prosesi ibadah.
Baca juga: 435 calon haji asal Karawang diberangkatkan ke Tanah Suci
Pewarta: Tri Meilani Ameliya dan Andika Wahyu Widyantoro
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025