Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata membagikan kiat bagi wisatawan dan masyarakat agar dapat berwisata dengan aman, nyaman dan menyenangkan meski saat ini sudah mulai masuk musim hujan.
Kiat-kiat yang diberikan mengacu pada imbauan yang dikeluarkan melalui Surat Edaran Menteri Pariwisata tentang Penyelenggaraan Kegiatan Wisata yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan, yang menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, pengelola destinasi, dan wisatawan dalam menciptakan aktivitas wisata yang bertanggung jawab dan aman.
"Kementerian Pariwisata mengimbau masyarakat yang merencanakan perjalanan wisata pada musim penghujan, yang dalam waktu dekat ini di periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 agar selalu memperhatikan aspek keamanan, keselamatan, dan kenyamanan dalam berwisata," kata Kementerian Pariwisata di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Menpar nilai pariwisata perkuat ekonomi bangsa di kuartal III 2025
Masyarakat yang hendak berwisata diharapkan dapat memilih destinasi dan aktivitas wisata yang aman, terutama menghindari kegiatan berisiko tinggi saat terjadi cuaca ekstrem seperti hujan deras, angin kencang, atau potensi longsor.
Gunakan moda transportasi yang layak dan memenuhi standar keselamatan dari instansi berwenang untuk mencegah kecelakaan perjalanan.
Kementerian juga menyarankan untuk mematuhi aturan dan informasi di lokasi wisata, termasuk jam operasional, kapasitas pengunjung, serta petunjuk keselamatan dan evakuasi. Akan lebih baik jika informasi itu dicari sebelum berkunjung guna mengefesiensikan waktu kunjungan dan lebih nyaman berkunjung.
Baca juga: Kemenpar promosikan paket tur premium ke pasar India
Jangan lupa untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, seperti tidak membuang sampah sembarangan serta mendukung penerapan pariwisata berkelanjutan di destinasi.
Masyarakat juga bisa memanfaatkan asuransi perjalanan atau perlindungan wisata, terutama pada destinasi berisiko tinggi, sesuai imbauan dalam surat edaran.
Kementerian Pariwisata turut mendorong wisatawan maupun pengelola destinasi wisata untuk menerapkan manajemen risiko destinasi pariwisata, khususnya pada destinasi yang memiliki tingkat risiko tinggi, dengan mengacu pada Petunjuk Teknis Implementasi Manajemen Risiko di Destinasi Pariwisata.
Baca juga: Kuliner dan budaya Joglosemar dipromosikan ke pasar Malaysia
Pengelola juga diminta untuk memedomani modul terkait CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability), penanggulangan kebencanaan, serta pengelolaan pengunjung sebagai acuan dalam menjaga keamanan, kenyamanan, dan keberlanjutan destinasi.
Selain itu, perhatikan informasi cuaca dan potensi bencana dari BMKG serta mengikuti arahan BNPB dan BPBD setempat sebelum dan selama perjalanan.
"Wisatawan diharapkan dapat tetap berwisata secara aman, nyaman, dan menyenangkan selama musim penghujan, serta turut berperan aktif dalam menciptakan pariwisata yang tangguh, berkelanjutan, dan berkeselamatan," tambah kementerian.
Baca juga: Wisatawan Malaysia jelajahi pesona Sumbar lewat famtrip
Baca juga: Gen Z dan milenial jadi motor pertumbuhan pariwisata dunia
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































