Kiat atasi candu "screen time" pada anak agar tak ganggu pola makan

1 month ago 18

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RS UI) dr. Shofa Nisrina Luthfiyani, Sp.A membagikan kiat bagi para orang tua agar bisa mengatasi kecanduan screen time yang dialami anak khususnya saat makan agar ke depannya tidak mengalami gangguan pola makan.

"Yang kita harus lakukan adalah kita memperkenalkan kembali pola lapar dan kenyang pada anak," kata dokter Shofa dalam diskusi daring bertajuk "Tumbuh Kembang Anak: Apa yang Harus Dipantau Orang Tua?" yang diikuti dari Jakarta, Rabu.

Dalam kasus anak yang kecanduan screen time atau harus terus mengakses layar gadget saat sedang makan, biasanya kebiasaan mengakses gadget terbentuk oleh orang tua yang merasa anak membutuhkan distraksi agar tidak rewel ketika makan.

Baca juga: "Screen time" berlebih ganggu tumbuh kembang dan kesehatan anak

Namun ternyata kebiasaan akses gadget ini malah membuat pola makan anak menjadi tidak teratur, anak cenderung tidak menyadari rasa lapar, dan justru ketika gadget-nya diambil anak menjadi tantrum.

Maka dari itu, penting mengenalkan kembali pola lapar dan kenyang pada anak sebagai bagian meregulasi ulang pola makannya.

Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk membentuk pola lapar dan kenyang adalah menyiapkan kembali jadwal makan yang tertata dan harus diikuti oleh anak.

Baca juga: Balita di bawah dua tahun paling berisiko terkena dampak "screen time"

Ketika mengatur ulang jadwal makan, orang tua harus memastikan bahwa dua jam sebelum dan sesudah jadwal ditetapkan anak tidak mengonsumsi hal-hal lain seperti camilan yang dapat mengganggu rasa lapar atau kenyang pada anak.

"Misalnya sarapan anak itu jam delapan pagi gitu ya. Nah paling bagus, dua jam sebelum makan dan dua jam setelahnya anak itu tidak diperbolehkan mengonsumsi makanan lain selain air putih," kata dokter Shofa.

Bersamaan dengan itu, orang tua juga harus menghilangkan segala bentuk distraksi saat jadwal makan anak berlangsung. Dalam hal ini distraksi seperti paparan gadget, mainan, atau bahkan hal-hal yang mengganggu pandangan mata harus ditiadakan.

Baca juga: Wamendukbangga: Perlu peran orang tua cegah anak kecanduan gim

Orang tua bisa mengikuti aturan pemberian makan yang dikenal sebagai feeding rules mengikuti anjuran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang membatasi waktu makan anak maksimal 30 menit.

"Idealnya pemberian makan itu kondisinya harus kondusif, enggak boleh ada distraksi. Walaupun memang mau dikasih mainan saat makan itu mainannya enggak boleh yang mendistraksi seperti yang mengeluarkan bunyi, mengeluarkan cahaya lampu begitu ya supaya anaknya tetap fokus makan," ujarnya.

Baca juga: Durasi screen time yang dianjurkan bagi anak berdasarkan usia

Kedua kiat ini bisa diterapkan oleh orang tua agar pola makan yang berulang bisa kembali tercipta dan anak kembali merasakan rasa lapar dan rasa kenyang sehingga nantinya kecanduan terhadap gadget saat makan perlahan-lahan bisa dilepaskan.

"Jadi memang yang harus dikembalikan adalah rasa lapar dan kenyang pada anak. Karena kalau anaknya kenal rasa lapar, pasti dia mau makan (tanpa harus mengakses gadget). Jadi solusi sebenarnya adalah memperbaiki waktu makannya," tutup dokter Shofa.

Baca juga: Studi ungkap screen time berlebihan bisa pengaruhi otak anak

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |