Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menekankan peran strategis humas dalam menjahit persatuan nasional, penguatan narasi positif, serta kesiapan menuju Indonesia Emas 2045 saat membuka Konvensi Humas Indonesia (KHI) di Surabaya, Sabtu.
“Humas memiliki posisi sangat strategis untuk menjahit Indonesia lahir dan batin, dengan membangun kebiasaan berbicara baik tentang diri, masyarakat, dan bangsa,” kata Khofifah.
Ia menjelaskan Jawa Timur mengusung tagline Gerbang Baru Nusantara sebagai ikhtiar pemerataan kemajuan antardaerah.
"Seluruh profesi dan sektor memiliki tanggung jawab bersama agar pembangunan inklusif dan berkeadilan dapat terwujud," katanya.
Khofifah juga menyoroti pentingnya pelibatan generasi muda melalui pendidikan, diskusi kebangsaan, dan pembinaan prestasi sejak sekolah dasar hingga menengah.
"Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengoordinasikan berbagai olimpiade dan pengembangan talenta untuk menyiapkan sumber daya manusia unggul," ujarnya.
Selain itu, ia memaparkan capaian Indeks Inovasi Jawa Timur yang dinilai terbaik secara nasional, serta pentingnya penguatan global competitiveness index (indeks daya saing global) dan place branding kawasan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).
KHI menjadi forum nasional insan humas untuk berbagi praktik terbaik komunikasi publik, inovasi, serta strategi menghadapi tantangan era digital dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Dalam acara tersebut, Kanal Antaranews.com meraih Anugerah Perhumas 2025 kategori Media sekaligus bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-88 Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Umum Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) Boy Kelana Soebroto dan diterima Akhmad Munir.
Baca juga: Antaranews raih Anugerah Perhumas 2025 bertepatan HUT ke-88 ANTARA
Baca juga: Perhumas gelar Konvensi Humas Indonesia 2025 di Surabaya akhir tahun
Pewarta: Willi Irawan
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































