Khofifah sampaikan duka kecelakaan bus rombongan nakes di Bromo

3 hours ago 2

Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan duka cita atas kecelakaan bus pariwisata yang mengangkut rombongan tenaga kesehatan (nakes) di kawasan Bromo, Kabupaten Probolinggo, Minggu (14/9).

“Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, saya menyampaikan duka cita mendalam atas musibah yang menimpa rombongan bus pariwisata di kawasan Gunung Bromo. Semoga seluruh amal ibadah korban diterima Allah SWT, keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, dan korban luka segera diberikan kesembuhan,” kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin.

Baca juga: Tujuh jenazah korban kecelakaan maut di Bromo dimakamkan di Jember

Berdasarkan laporan Kepolisian Resor (Polres) Probolinggo, bus bernomor polisi P 7221 UG asal Jember itu diduga mengalami rem blong saat melintas di Jalan Raya Bromo, Desa Botoh, Kecamatan Lumbang.

Bus yang mengangkut 52 penumpang itu menghantam pekarangan warga dan terguling di bahu jalan dengan kondisi bagian depan hancur dan sisi kanan kendaraan rusak parah.

Sebanyak delapan orang dilaporkan meninggal dunia, sementara puluhan korban luka saat ini dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan, yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. M. Saleh Kota Probolinggo, RSUD Ar Rozy Kota Probolinggo, RSUD Tongas Kabupaten Probolinggo, serta Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sukapura, Wonomerto, dan Lumbang.

Gubernur Khofifah mengingatkan pentingnya keselamatan dalam perjalanan wisata, khususnya oleh penyedia jasa transportasi bus.

“Selalu cek dan ricek kondisi kendaraan kita. Terlebih ketika membawa penumpang, bus pariwisata harus dalam keadaan layak jalan,” katanya.

Sebagai langkah cepat, Khofifah telah menugaskan Dinas Perhubungan (Dishub) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur untuk segera berkoordinasi dengan pihak terkait.

Baca juga: Polisi selidiki penyebab kecelakaan tewaskan 8 orang di Probolinggo

Baca juga: Jenazah dan korban luka kecelakaan maut di Bromo dibawa ke Jember

Dishub diminta mengevaluasi dan memeriksa seluruh armada bus pariwisata, sedangkan Dinkes memastikan pelayanan medis optimal bagi para korban.

“Keselamatan penumpang harus menjadi prioritas utama. Saya berharap kejadian ini menjadi pembelajaran penting agar semua armada dilakukan perawatan secara rutin dan laik jalan sebelum diberangkatkan,” katanya.

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |