Surabaya (ANTARA) - Ketua Umum Dewan Pembina Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa mendorong pemetaan potensi kader melalui metode Talent DNA guna memperkuat profesionalisme dan efektivitas program organisasi.
“Kekuatan besar Muslimat NU perlu dikenali dan diaktualisasikan secara tepat agar setiap program benar-benar berdampak,” ujar Khofifah dalam keterangan diterima di Surabaya, Minggu.
Pelatihan yang diikuti ratusan kader dari berbagai daerah itu menggunakan metode Talent DNA dikembangkan Founder ESQ Leadership Center Ary Ginanjar Agustian untuk menggali kekuatan alami, kemampuan bawaan, dan karakter unik tiap peserta.
Menurut Khofifah, penempatan kader sesuai talenta alamiah akan membuat program kerja lebih efektif dan efisien.
Baca juga: Rakernas Muslimat NU tekankan paralegal perlindungan perempuan-anak
“Kader berbakat mengajar idealnya difokuskan ke pendidikan; yang unggul di kesehatan, sosial, advokasi, atau kewirausahaan diposisikan pada bidangnya,” katanya.
Ia menilai pendekatan tersebut selaras dengan ajaran Islam yang mendorong setiap individu mengenali dan mengoptimalkan potensi diri demi kemaslahatan umat.
“Ini bukan sekadar pengembangan pribadi, melainkan strategi besar memperkuat organisasi,” kata mantan Menteri Sosial itu.
Muslimat NU, lanjut Khofifah, akan mengintegrasikan Talent DNA dalam sistem kaderisasi berjenjang, mulai pusat hingga ranting, sekaligus membangun sistem digital berbasis data potensi kader.
Baca juga: Pemkot Semarang gandeng Muslimat NU tekan kekerasan perempuan-anak
“Pengelolaan berbasis data membuat perencanaan program lebih presisi dan tim kerja lebih solid,” ujarnya.
Khofifah mengajak seluruh kader terus belajar, mengeksplorasi potensi diri, dan bekerja “dari hati” demi pelayanan optimal kepada umat.
“Dengan semangat pengabdian yang didukung pemahaman kuat atas potensi diri, Muslimat NU akan tetap menjadi garda terdepan dalam membangun bangsa,” tuturnya.
Para peserta mengaku antusias karena pelatihan tersebut membantu mereka menemukan potensi tersembunyi dan meningkatkan rasa percaya diri untuk berkontribusi lebih besar di organisasi.
Baca juga: Muslimat NU prioritaskan penyiapan 1.000 dapur sehat MBG
Baca juga: Mendikdasmen ajak Muslimat NU sukseskan wajib belajar 13 tahun
Pewarta: Willi Irawan
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025