Kerry Luncurkan "2025 Supplement Taste Charts": Panduan tentang Tren Cita Rasa Produk Nutrisi

6 hours ago 2

Singapura, (ANTARA/PRNewswire)- Kerry Group, pemimpin pasar solusi cita rasa makanan dan nutrisi di dunia, meluncurkan 2025 Supplement Taste Charts, panduan lengkap tentang tren cita rasa makanan dan minuman, serta inovasi di industri suplemen kesehatan. Panduan ini menjadi referensi bagi produsen suplemen dan nutrisi kesehatan (nutraceutical) untuk mengantisipasi perubahan pasar, serta menciptakan produk-produk yang menjaga kesehatan sekaligus lezat.

Cita rasa (taste) menjadi salah satu unsur penting dalam inovasi produk suplemen. Mulai dari format permen kenyal (gummy), cairan, serbuk hingga tablet kunyah, konsumen ingin memperoleh produk suplemen kesehatan yang mudah dinikmati dengan cita rasa yang familier sekaligus memenuhi target untuk menjaga kesehatan.

Di Asia Pasifik, Timur Tengah & Afrika, nilai pasar suplemen makanan meningkat dari US$ 75 miliar pada 2024 menjadi US$ 61 miliar pada 20201. Tren ini sejalan dengan pola konsumen yang kian menyadari pentingnya kesehatan, penduduk yang semakin menua, serta anggaran belanja yang bertambah besar.

"Konsumen modern ingin memperoleh solusi yang memenuhi kebutuhannya masing-masing untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Cita rasa produk merupakan salah satu unsur penting bagi konsumen ketika memilih produk suplemen. Terlepas dari menutupi rasa yang kurang menggugah selera, menciptakan kombinasi rasa yang unik, atau meningkatkan pengalaman sensoris, cita rasa sangat menentukan persepsi tentang nilai tambah suplemen," ujar Olivier De Salmiech, Vice President, Nutritional Supplements, Kerry Asia Pacific, Middle East & Africa.

Tren Cita Rasa Produk yang Mengubah Industri Suplemen

Tren global dan regional terus mengubah perspektif seputar suplemen:

  • Cita rasa buah tropis yang menggugah selera, seperti leci, manggis, biwa (pi pa) di Asia Tenggara semakin berkembang, serta memenuhi kebutuhan konsumen yang ingin menjaga hidrasi dan imunitas.
  • Di seluruh dunia, cita rasa tumbuhan dan tanaman herbal yang terinspirasi dari metode pengobatan tradisional kian populer, seperti jahe, buah haw (hawthorn), dan limau yang sangat digemari di Asia.
  • Jeruk tetap menjadi cita rasa yang populer di dunia--buah yang marak digunakan untuk membuat produk minuman dan suplemen yang meningkatkan imunitas.
  • Kakao, lavender, dan mawar tengah digemari di Australia dan Selandia Baru, memenuhi kebutuhan konsumen yang menyukai produk fungsional sekaligus nikmat.
  • Di Korea Selatan dan Jepang, konsumen kian menggemari cita rasa khas Asia, seperti acai, wijen hitam, dan kacang kastanya (chestnut) untuk produk-produk suplemen.
  • Kunyit, timi (thyme), berkat khasiatnya untuk kesehatan, serta cita rasa yang menyenangkan seperti tutti frutti, kelapa, karamel & krim, tengah digandrungi di Timur Tengah.

Industri suplemen kesehatan kini beralih dari dari format produk konvensional, seperti tablet dan kapsul, menuju format produk yang lebih menarik, seperti permen kenyal, stik, tablet kunyah, bentuk produk yang mudah larut, serta lolipop, sebagai pilihan-pilihan populer. Format selain pil tersebut kian berkembang di seluruh dunia, bahkan menguasai 61,8% penjualan produk, dan format permen kenyal mencatat porsi penjualan tertinggi dengan 23,4%, disusul bentuk serbuk sebesar 15,7%, serta kapsul sebesar 14,5%2. Pertumbuhan ini terwujud setelah konsumen menginginkan cara-cara yang lebih menarik dan mudah ketika mengonsumsi suplemen, berkat faktor-faktor seperti kenyamanan, mudah tersedia di alam, serta kelestarian.

"Permintaan konsumen atas cita rasa terbaik tengah mengubah industri suplemen," papar Olivier De Salmiech. "Lewat 2025 Supplement Taste Charts, Kerry mendukung berbagai produsen agar mampu mengantisipasi perubahan pasar. Selain memadukan sains, kelestarian alam, dan cita rasa autentik dengan solusi-solusi yang dirancang untuk kebutuhan pasar, Kerry membangun masa depan produk suplemen kesehatan, serta memberikan khasiat dan cita rasa yang digemari konsumen."

SOURCE Kerry Group

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |