Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mampu meningkatkan quality time atau waktu berkualitas antarsiswa di sekolah.
"Anak-anak sekarang kan jarang sekali makan bersama di sekolah. Dengan MBG, ada satu waktu setiap hari, mereka selalu makan bersama, bahkan di salah satu daerah itu mereka sampai ngampar (duduk bersila di lantai), makan berhadap-hadapan bersama setiap hari sambil ngobrol," kata Dadan dalam siniar yang diikuti di Jakarta, Senin.
Menurut dia, waktu berkualitas tersebut juga dapat meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya gizi seimbang dari makanan yang sehari-hari mereka santap di sekolah dari Program MBG.
"Mereka kan sambil melihat juga apa yang dimakan temannya, jadi ada yang tadinya tidak suka sayur, jadi suka sayur," ujar dia.
Dadan mengemukakan, edukasi terhadap gizi kepada masyarakat kini semakin meningkat sejak hadirnya MBG, utamanya bagi anak-anak Indonesia yang sebagian besar (60 persen) tidak memiliki akses terhadap gizi seimbang.
"60 persen anak-anak kita tidak punya akses terhadap gizi seimbang. Kalau mereka makan, asal ada nasi, bala-bala (bakwan), ada mi, kecap kerupuk, itu sudah dianggap mengenyangkan, tetapi kalau di MBG kan ada karbohidrat (nasi, singkong, dll), lauk-pauk seperti telur, daging, ada buah, sayur, dan sesekali susu," paparnya.
Baca juga: Wabup Purbalingga: Program MBG miliki efek pengganda yang signifikan
Baca juga: Total penerima Makan Bergizi Gratis hampir tembus 7 juta orang
Menurut dia, MBG tidak hanya meningkatkan kualitas hidup dengan gizi seimbang dan memperbaiki pertumbuhan badan, tetapi yang paling penting yakni mengedukasi siswa dan meningkatkan kesadaran mereka akan makanan bergizi seimbang.
"Kita mulai dari anak-anak, begitu mereka biasa disajikan variasi menu dengan komposisi gizi seimbang, maka akan masuk di dalam alam bawah sadar bahwa makanan harus seperti itu, kemudian nanti akan disampaikan ke orang tuanya, kalau makan itu harus begini," tuturnya.
Sebelumnya, BGN juga mengumumkan penerima manfaat makan bergizi gratis (MBG) per pekan pertama Juli 2025 hampir mencapai 7 juta orang, yang makanannya disalurkan oleh 1.873 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di berbagai daerah.
“(Jumlah penerima sementara MBG, red) ini sudah melebihi dari total penduduk Singapura,” kata Staf Khusus BGN Redy Hendra Gunawan dalam siaran resminya yang disiarkan Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) di Jakarta, Minggu (6/7).
Redy melanjutkan pada pekan kedua Juli 2025 bakal ada tambahan 473 unit SPPG yang akan mengoperasikan dapur-dapur MBG. Alhasil, total SPPG yang beroperasi pada pekan kedua Juli 2025 ditargetkan mencapai 2.200 unit.
“Ini sudah melebihi target dari BGN yang menargetkan Juli akan beroperasi sejumlah 1.994 SPPG,” katanya.
Redy menyebutkan BGN saat ini dalam proses mempercepat verifikasi mitra-mitra SPPG, yang jumlahnya kurang lebih 4.000 unit. Harapannya, BGN menargetkan pada Agustus 2025 penerima MBG mencapai 24 juta orang, dan jumlah SPPG sebesar 8.000 unit.
Baca juga: MBG di Kaltim berjalan di tiga daerah dengan fokus keseimbangan gizi
Baca juga: Program MBG diproyeksikan berdampak dalam 15--20 tahun mendatang
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.