Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana menyampaikan India menjadi salah satu target kunjungan oleh Menteri Luar Negeri terkait penerapan Makan Bergizi Gratis (MBG) sebelum program tersebut dimulai.
Namun, Dadan belum menyebutkan seperti apa teknis kerja sama yang dilakukan dengan negeri seribu dewa tersebut, karena saat ini yang dilakukan baru sebatas peluang kerja sama.
Baca juga: Kasus ompreng MBG palsu, BGN tegaskan bahan harus stainless steel 304
"Belum ada (teknis kerja sama), Pak Menlu menyampaikan peluang kerja sama. India menjadi salah satu negara yang menjadi target kunjungan 2024, sebelum Program MBG berjalan," katanya saat dihubungi ANTARA melalui pesan singkat di Jakarta, Rabu.
Dadan menyebutkan untuk saat ini pihaknya belum memiliki rencana untuk studi banding dengan negara lain, karena fokus pada perbaikan tata kelola di Indonesia terlebih dahulu.
"Kita fokus pada diri sendiri," ujar dia.
Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Rini Widyatini memastikan persiapan tata kelola untuk ekosistem pendukung program MBG, yang rencananya diatur dalam bentuk peraturan presiden (Perpres).
"Kita siapkan rencana Perpres tentang tata kelola, bagaimana ekosistem untuk dukungan MBG-nya, termasuk bagaimana tata kelola di dalam MBG-nya sendiri. Jadi, nanti akan keluar Perpres yang kaitannya dengan organisasi MBG-nya," kata Menteri Rini di Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pangan, Jakarta, Selasa (4/11).
Baca juga: BGN buka kembali portal MBG, calon mitra dapat ajukan SPPG baru
Baca juga: Dugaan siswa keracunan, BGN setop sementara operasional SPPG Meruya
Kementerian PANRB berperan melakukan penataan tata kelola dan kelembagaan UPT Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi Nasional (KPPG) dan SPPG serta pemenuhan sumber daya manusia (SDM) yang terlibat.
Selain itu, Kementerian PANRB juga mendorong percepatan transformasi digital dan keterpaduan layanan digital untuk mendukung efektivitas program MBG.
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
