Kenali apa itu self esteem yang tanpa disadari kerap terjadi

1 week ago 10

Jakarta (ANTARA) - Self-esteem atau harga diri adalah penilaian subjektif seseorang terhadap nilai dan keberhargaan dirinya sendiri. Istilah ini sering dikaitkan dengan rasa percaya diri, penghargaan terhadap diri sendiri, dan keyakinan atas kemampuan yang dimiliki.

Memiliki self-esteem yang sehat dapat mempengaruhi motivasi, kesejahteraan mental, serta kualitas hidup secara keseluruhan. Namun, jika self-esteem terlalu tinggi atau terlalu rendah, hal ini bisa menjadi masalah. Oleh karena itu, memahami tingkat self-esteem yang sesuai sangat penting agar seseorang dapat mencapai keseimbangan dalam kehidupannya.

Unsur-unsur penting dalam self-esteem

Beberapa elemen utama yang membentuk self-esteem antara lain:

  • Kepercayaan diri (self-confidence)
  • Perasaan aman dalam berbagai situasi
  • Identitas diri yang jelas
  • Rasa memiliki dan diterima dalam lingkungan sosial
  • Perasaan kompeten dalam menghadapi tantangan

Beberapa istilah lain yang sering digunakan secara bergantian dengan self-esteem adalah self-worth, self-regard, dan self-respect.

Self-esteem cenderung paling rendah pada masa kanak-kanak, kemudian meningkat selama masa remaja dan dewasa hingga mencapai tingkat yang stabil. Hal ini membuat self-esteem mirip dengan sifat kepribadian yang cenderung tetap seiring waktu.

Mengapa self-esteem penting?

Self-esteem berperan besar dalam berbagai aspek kehidupan seseorang, termasuk dalam pengambilan keputusan, hubungan interpersonal, kesehatan emosional, dan kesejahteraan secara keseluruhan. Selain itu, self-esteem yang sehat juga mempengaruhi motivasi seseorang dalam mencapai tujuan dan menghadapi tantangan.

Empat karakteristik utama dari self-esteem yang sehat adalah:

  1. Pemahaman yang jelas tentang keterampilan diri
  2. Kemampuan menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain
  3. Harapan yang realistis terhadap diri sendiri
  4. Kesadaran akan kebutuhan pribadi serta kemampuan untuk mengungkapkannya

Sebaliknya, seseorang dengan self-esteem yang rendah cenderung ragu akan kemampuannya sendiri, kurang percaya diri dalam mengambil keputusan, dan enggan mencoba hal baru karena takut gagal. Mereka juga mungkin mengalami kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat dan merasa tidak layak untuk dicintai atau dihargai.

Di sisi lain, self-esteem yang terlalu tinggi juga dapat menimbulkan masalah. Seseorang yang memiliki harga diri berlebihan cenderung melebih-lebihkan kemampuannya, merasa selalu benar, dan sulit menerima kritik. Hal ini dapat menghambat perkembangan pribadi dan menyebabkan masalah dalam interaksi sosial.

Baca juga: Orang "flexing" cenderung punya masalah "insecurity" dan "self-esteem"

Self-Esteem yang berlebihan

Self-esteem yang terlalu tinggi sering kali disalahartikan sebagai narsisme. Meskipun tampak serupa, terdapat perbedaan mendasar antara keduanya. Individu dengan sifat narsistik mungkin terlihat memiliki harga diri yang tinggi, tetapi dalam banyak kasus, self-esteem mereka sebenarnya tidak stabil dan sangat bergantung pada situasi tertentu.

Beberapa ciri orang dengan self-esteem berlebihan meliputi:

  • Terobsesi untuk menjadi sempurna
  • Selalu ingin dianggap benar dalam setiap situasi
  • Percaya bahwa dirinya tidak mungkin gagal
  • Merasa lebih unggul dibanding orang lain
  • Memiliki gagasan yang berlebihan tentang pencapaiannya
  • Melebih-lebihkan keterampilan dan kemampuannya

Ketika harga diri terlalu tinggi, seseorang bisa mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan, menghadapi kritik, serta beradaptasi dalam situasi sosial.

Cara meningkatkan self-esteem

​​​​​​​Beruntungnya, ada berbagai langkah yang dapat diambil untuk memperbaiki self-esteem dan membangun pandangan yang lebih sehat terhadap diri sendiri. Berikut beberapa cara untuk meningkatkan self-esteem:

1. Sadar akan pola pikir negatif
Perhatikan pikiran negatif yang mempengaruhi pandangan Anda terhadap diri sendiri.

2. Tantang pola pikir negatif
​​​​​​​Cobalah untuk menggantikan pikiran negatif dengan perspektif yang lebih realistis dan positif.

3. Gunakan afirmasi positif
​​​​​​​Latih diri untuk mengatakan hal-hal baik kepada diri sendiri, misalnya dengan mengucapkan afirmasi positif setiap hari.

4. Praktikkan self-compassion
​​​​​​​Maafkan diri sendiri atas kesalahan di masa lalu dan terima diri apa adanya.

Self-esteem yang rendah dapat menjadi penyebab atau gejala dari gangguan mental seperti kecemasan dan depresi. Jika self-esteem yang rendah mengganggu kehidupan sehari-hari, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter atau terapis guna mendapatkan penanganan yang tepat. Terapi psikologis, baik secara langsung maupun daring, serta pengobatan medis jika diperlukan, dapat membantu seseorang membangun self-esteem yang lebih sehat.

Meskipun beberapa faktor yang mempengaruhi self-esteem, seperti genetika, pengalaman masa kecil, dan sifat kepribadian, tidak dapat diubah, ada banyak langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri. Ingatlah bahwa setiap individu memiliki nilai yang sama.

Baca juga: Bergosip Tingkatkan "Self Esteem"

Baca juga: Dua hal yang membentuk kepribadian remaja, apa itu?

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |