Kenali 4 jenis temperamen, Anda termasuk yang mana?

1 week ago 12

Jakarta (ANTARA) - Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin Anda pernah merasa lebih nyaman bekerja dengan seseorang yang tenang dan sabar, sementara di sisi lain, ada teman yang selalu penuh energi dan spontan.

Perbedaan karakter semacam ini bukan hanya dipengaruhi oleh kebiasaan atau suasana hati, melainkan juga berkaitan dengan jenis temperamen yang dimiliki setiap orang.

Konsep ini telah dikenal sejak lama dan masih relevan digunakan untuk memahami cara berpikir, merespons, hingga menjalin hubungan dengan orang lain. Mengenali temperamen diri sendiri dan orang di sekitar dapat menjadi kunci penting dalam membangun komunikasi yang lebih sehat dan produktif.

Temperamen seseorang diyakini bersifat bawaan dan dipengaruhi oleh faktor genetik. Tidak jarang seseorang memiliki kesamaan temperamen dengan orang tua atau kakek-nenek. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 20% hingga 60% temperamen ditentukan oleh faktor keturunan.

4 Jenis utama temperamen

Perilaku manusia telah dipelajari selama lebih dari 2.000 tahun, dan berbagai teori pun berkembang untuk menjelaskan karakteristik ini. Di antara semua teori besar yang pernah dikembangkan, sebagian besar mengenali adanya empat dimensi utama perilaku yaitu koleris, sanguinis, plegmatis dan melankolis. Keempat jenis temperamen ini mewakili kumpulan sifat bawaan yang mempengaruhi cara seseorang bertindak. Meskipun setiap orang memiliki campuran dari keempat temperamen, biasanya ada satu yang paling dominan.

1. Sanguinis

Sanguinis adalah tipe yang cenderung ekstrovert dan sangat sosial. Orang dengan temperamen ini biasanya ceria, optimis, dan penuh energi. Mereka mudah bergaul dan senang menjadi pusat perhatian dalam berbagai situasi sosial. Namun, di balik sikap cerianya, tipe ini juga cenderung impulsif dan mudah berubah pikiran. Dalam beberapa kasus, perilaku impulsif ini bisa berkembang menjadi kecenderungan mencari sensasi berlebihan.

2. Koleris

Orang dengan temperamen koleris dikenal sebagai pribadi yang tegas, dominan, dan penuh semangat dalam mengejar tujuan. Mereka sering menjadi pemimpin dalam tim dan memiliki dorongan kuat untuk sukses. Sifatnya yang cepat mengambil keputusan menjadi keunggulan tersendiri, namun terkadang disertai dengan sikap keras kepala dan kurang sabar. Hubungan sosial sering kali dinomorduakan karena fokus utama mereka adalah pencapaian.

3. Plegmatis

Plegmatis digambarkan sebagai individu yang santai, pendiam, dan cenderung menghindari konflik. Mereka dikenal sebagai pribadi yang sabar, setia, dan mudah berempati. Dalam hubungan sosial, orang dengan tipe ini cenderung menjadi penengah yang menenangkan suasana. Namun, kecenderungan untuk menghindari konfrontasi bisa membuat mereka kehilangan peluang karena enggan menyuarakan pendapat atau keinginan.

4. Melankolis

Melankolis sering diidentikkan dengan pribadi yang pendiam, namun sebenarnya mereka sangat analitis, sensitif, dan teliti. Orang dengan temperamen ini cenderung perfeksionis dan lebih suka bekerja secara mandiri. Meskipun sangat produktif dalam pekerjaan yang membutuhkan detail, mereka bisa menjadi terlalu kritis dan mudah cemas jika situasi tidak berjalan sesuai harapan. Dalam dinamika tim, mereka cenderung menjaga jarak karena merasa lebih nyaman bekerja sendiri.

Memahami jenis temperamen bukan untuk memberi label atau mengotak-kotakan, melainkan untuk mengenal lebih dalam karakter diri sendiri dan orang lain.

Baca juga: Apa itu Art Therapy? ini penjelasan dan manfaatnya

Baca juga: Bahaya "toxic productivity" untuk kesehatan mental

Baca juga: Persiapan moral sebelum menikah agar tidak ada ghosting dan KDRT

Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |