Padang (ANTARA) - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) segera meluncurkan Lembaga Produktivitas Nasional guna mendukung percepatan penyerapan tenaga kerja dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.
"Kita sedang menyiapkan gerakan produktivitas nasional dan salah satu aksinya ialah Kemenaker membentuk Lembaga Produktivitas Nasional," kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli di Padang, Sumatera Barat, Sabtu.
Hal tersebut disampaikan Menaker Yassierli pada silaturahmi dan dialog nasional alumni Universitas Andalas (Unad) bertajuk "Penguatan Aspek Ketenagakerjaan Dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional".
Menaker menyebut saat ini Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 1 Tahun 2023 tentang Lembaga Produktivitas Nasional sudah selesai dan segera diluncurkan dalam waktu dekat.
Baca juga: Menaker dan Tim Kerja Persiapan LPN bahas daya saing Indonesia
Tugas Lembaga Produktivitas Nasional adalah memberikan saran dan pertimbangan kepada Presiden dalam perumusan kebijakan di bidang peningkatan produktivitas dan daya saing nasional, serta percepatan program peningkatan produktivitas dan daya saing nasional.
Menaker mengatakan Lembaga Produktivitas Nasional akan fokus pada tiga aspek utama.
Pertama, penelitian dan pengembangan kebijakan melalui produktivitas, inovasi, dan safety institute sebagai think tank for data, research and public policy.
Kedua, advokasi dan promosi gerakan produktivitas nasional serta inisiasi program champion productivity melalui berbagai pendidikan dan latihan serta sertifikasi memperbanyak ahli produktivitas.
Baca juga: Menaker: Produktivitas kerja jadi tantangan besar Indonesia
Ketiga, fokus utama tersebut dilakukan secara lintas sektor dan bekerja sama dengan berbagai pemangku kebijakan baik pemerintah pusat maupun daerah, asosiasi hingga perguruan tinggi.
"Saya berharap nantinya ada satu lembaga produktivitas daerah di Sumatera Barat," ujar Menaker.
Ia menyakini dengan membentuk Lembaga Produktivitas Nasional maupun daerah, maka produktivitas kerja akan meningkat pesat sehingga bisa membantu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia pada masa depan.
Baca juga: Menaker Yassierli: 2025 titik kritis penentuan capai Indonesia Emas
Baca juga: Menaker ingatkan perusahaan patuhi ketentuan kenaikan UMP 6,5 persen
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025