Jakarta (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengatakan kunjungan delapan jurnalis dari negara-negara Amerika Latin yang tergabung dalam program Forum of East Asia—Latin America Cooperation (FEALAC) ke Indonesia bertujuan untuk mempromosikan progres Indonesia di sektor-sektor utama.
"Jadi tujuan dari program ini adalah untuk mempromosikan upaya dan kemajuan Indonesia di banyak sektor utama," kata Diplomat Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa Kemlu, Dini Apliana saat berkunjung ke Kantor Berita ANTARA di Jakarta, Selasa.
FEALAC merupakan forum kerja sama antar kawasan yang melibatkan negara-negara Asia Timur dan Amerika Latin dan beranggotakan 35 negara dari kedua kawasan. Tujuan utama FEALAC adalah untuk meningkatkan pemahaman, dialog politik serta kerja sama di berbagai bidang antara kedua kawasan tersebut.
Dini mengatakan selama kunjungan, yang berlangsung pada 17-21 Mei, mereka telah melakukan city tour ke sejumlah tempat, salah satunya kunjungan ke PLTS Terapung Cirata yang berada di Jawa Barat. Mereka juga melakukan dialog seputar jurnalistik yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi).
Baca juga: Ekonomi hijau: Antara kesejahteraan buruh dan stabilitas lingkungan
Sementara itu, saat kunjungan ke ANTARA, rombongan tersebut juga mengenal sejarah tentang berdirinya ANTARA serta melakukan diskusi tentang dunia jurnalistik. Salah satu jurnalis, editor ABC Color Paraguay, Marta Escurra mengatakan selama kunjungan dirinya melakukan peliputan tentang pariwisata.
"Sebenarnya saya sangat tertarik dengan energi bersih dan PLTS Terapung di Cirata telah memberi saya perspektif baru tentang alternatif untuk mengembangkan ekonomi hijau. Otoritas yang bertanggung jawab atas PLTS tersebut juga berminat untuk mengekspor pengetahuan saat ini di negara-negara seperti Paraguay," katanya.
Marta menjelaskan bahwa setiap perjalanan adalah pengalaman yang unik dan mengunjungi negara seperti Indonesia, yang begitu jauh dari Paraguay, merupakan kesempatan untuk mengetahui secara langsung kehidupan, budaya, dan ekonomi suatu negara.
Baca juga: Fadli Zon: Kebudayaan nusantara harus bisa mempengaruhi dunia
"Sesuatu yang sangat unik, misalnya kunjungan ke masjid terbesar di Asia Tenggara, Istiqlal, yang memiliki makna kebebasan. Pada saat yang sama, hidup dalam harmoni dengan agama Katolik dan pengakuan iman lainnya benar-benar sesuatu yang mengagumkan," ucapnya.
Mengenal pusat sejarah dan merasakan pengalaman seorang barista teh yang telah memodernisasi cara minum seduhan seraya mempertahankan adat istiadat leluhur juga merupakan pengalaman yang sangat menarik, katanya.
"Bertemu dengan para jurnalis di Indonesia dan upaya untuk menegakkan etika, kejujuran, dan bertahan hidup di masa ketika model jurnalistik sedang berubah, memberikan nilai tambah pada kunjungan ini," tambah Marta.
Baca juga: Prof Rajab: Jurnalis ikuti UKW miliki kesadaran etika lebih baik
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025