Surabaya (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mengajak PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) untuk bekerja sama dalam mewujudkan target pembangunan ke depan saat Kongres XVIII di Surabaya, Jawa Timur.
"Kami mengajak Muslimat untuk bersama-sama berkolaborasi mengentaskan kemiskinan. Data terbaru yang sudah ditandatangani Bapak Presiden memuat nama dan alamat, foto-foto juga ada. Nanti akan kita serahkan untuk Ibu Khofifah baik untuk Muslimat NU maupun Jawa Timur," kata Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf dalam keterangan diterima di Surabaya, Kamis.
Dengan data tunggal yang menjadi pedoman kementerian, lembaga dan juga pemerintah daerah akan memudahkan untuk penyasaran, sehingga semua bisa saling berkolaborasi untuk saling memperkuat intervensi demi mengentaskan kemiskinan di Indonesia.
Baca juga: Mensos sebut DTSEN dapat berdayakan masyarakat keluar dari bansos
“Jadi semua bisa saling berbagi peran. Mana yang perlindungan sosial, mana yang pemberdayaan. Misalnya pusat sudah memberikan bantuan apa, provinsi apa, pemda apa, Pengurus NU apa, dan seterusnya. Sehingga intervensi yang diberikan terpetakan dan tidak menumpuk-numpuk bantuan yang sama," ujar Mensos
Lebih jauh ia mengatakan selama ini Muslimat NU memiliki peran yang besar dalam mewujudkan pembangunan. "Makanya saya mengapresiasi Muslimat NU punya program Mustika Mesem (Muslimat Cantik Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem)," katanya.
“Oleh sebab itu kita siap berkolaborasi, kita akan kirim data dan alamat masyarakat yang masuk kategori miskin ekstrem yang ada di seluruh daerah by name by address dan akan kami kirim untuk bisa diberikan dukungan sesuai dengan program Muslimat NU,” kata Mensos.
Hal senada juga disampaikan Menteri PPPA Arifah Fauzi. Pihaknya menyebutkan realitas di lapangan masih banyak kasus terkait perempuan dan anak yang menyeruak, terutama pernikahan dini usia, kekerasan pada anak, perdagangan orang dan anak, dan stunting.
Baca juga: Presiden Prabowo apresiasi peran Muslimat NU bagi Indonesia
“Kami berharap Muslimat NU ikut bersama sama, bersatu, melindungi perempuan dan anak kita demi Indonesia Emas 2045,” ujar Arifah.
Menanggapi hal ini Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa menegaskan pihaknya siap untuk berkontribusi dan bersinergi dengan Kemensos maupun Kementerian PPPA.
“Untuk Program Mustika Mesem sebenarnya sudah berjalan di sejumlah daerah dengan mendistribusikan rantangan untuk masyarakat miskin ekstrem di daerah dengan mengandalkan data dari kepala desa,” kata Khofifah.
Baca juga: Presiden terkesan Program Muslimat NU, Mustika Mesem-Mustika Darling
Pewarta: Willi Irawan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025