Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan sertifikasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) bukan sekadar angka yang mesti dipenuhi, melainkan simbol keberpihakan terhadap industri domestik.
"Kemenperin terus mendorong industri nasional agar lebih mandiri dan berdaya saing. TKDN bukan hanya angka, tetapi simbol keberpihakan terhadap industri dalam negeri,” kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Andi Rizaldi di Jakarta, Rabu.
Disampaikan Andi, Kemenperin bertekad untuk terus meningkatkan produktivitas dan memperluas akses pasar bagi industri nasional. Salah satu langkah strategis yang aktif dilaksanakan, yakni melalui program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
Baca juga: Wamenperin ajak Suzuki turut ambil andil dalam proyek mobnas
Guna mendukung akselerasi program tersebut, pihaknya juga memfasilitasi industri untuk memiliki sertifikat TKDN, karena sertifikasi tersebut memiliki peran penting dalam meningkatkan daya saing industri lokal, khususnya dalam pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah dan BUMN, yang mensyaratkan pemenuhan TKDN minimum.
Oleh karena itu, Kepala BSKJI memberikan apresiasi atas kerja sama yang terjalin antara Balai Sertifikasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Jakarta selaku unit pelaksana teknis di bawah BSKJI dengan PT Karya Naptha Silade, perusahaan kimia konstruksi yang berbasis di Purwakarta, Jawa Barat.
Kerja sama tersebut dimulai melalui kegiatan pendampingan teknis perhitungan TKDN yang dilakukan oleh BSPJI Jakarta.
Baca juga: Kemenperin tegaskan komitmen dukungan pada kendaraan ramah lingkungan
Sebagai pelaku industri dalam negeri, PT Karya Naptha Silade menunjukkan komitmen tinggi terhadap kualitas produk dan kepatuhan terhadap regulasi pemerintah dengan mengajukan sertifikasi TKDN untuk produk-produknya.
Andi menyampaikan, kolaborasi BSPJI Jakarta dan PT Karya Naptha Silade menjadi contoh nyata sinergi pemerintah dan sektor industri dalam mendukung target substitusi impor, serta memperkuat daya saing industri nasional melalui pemanfaatan sumber daya lokal dan inovasi.
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025