Kemenperin-LPEI perkuat IKM gula aren lewat program Desa Devisa

11 hours ago 4

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menggelar program Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Desa Devisa untuk memperkuat industri pengolahan gula aren, sehingga memperluas pasar ekspor.

"Kami aktif melakukan sinergi dengan berbagai stakeholders, antara lain yaitu Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia melalui program Sentra IKM Desa Devisa,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita di Jakarta, Rabu.

Dijelaskan dia, Desa Devisa merupakan program pendampingan yang diinisiasi oleh LPEI berbasis pengembangan kelompok. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat lokal dan mengembangkan komoditas unggulan desa.

“Program tersebut sejalan dengan salah satu program Ditjen IKMA, yaitu peningkatan kemampuan IKM melalui pendekatan sentra. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan IKM untuk melakukan ekspor sesuai dengan persyaratan, spesifikasi, kebutuhan, dan kualitas yang ditetapkan oleh buyer, sehingga dapat meningkatkan penetrasi IKM ke pasar global,” ujar Dirjen IKMA.

Salah satu daerah yang telah ditetapkan oleh LPEI sebagai Desa Devisa dan merupakan sentra unggulan dengan produk potensial untuk memasuki pasar ekspor adalah Desa Temon yang terletak di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur dengan produk gula aren.

Sentra IKM Desa Devisa tersebut memiliki IKM unggulan, yakni CV Agro Temon Lestari.

Saat ini, badan usaha itu telah bermitra dengan 100 perajin gula aren setempat yang terhimpun dalam wadah Kelompok Tani Hutan Aren Lestari. Jumlah perajin yang bermitra dengan CV Agro juga terus meningkat sejak tahun 2021 yang awalnya hanya berjumlah 20 orang.

Reni menyampaikan, pada tahun 2024 pihaknya dengan LPEI sudah menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk mendukung peningkatan daya saing produk gula aren di Sentra IKM Desa Devisa tersebut. Seperti halnya pendampingan teknis produksi dan sistem keamanan pangan, serta fasilitasi mesin/peralatan.

Selain itu, Kemenperin juga memberikan fasilitasi keramik dalam rangka pembangunan dapur bersih bagi perajin gula aren.

“Dengan berbagai fasilitasi tersebut, diharapkan dapat menjadi bekal produk gula aren Desa Temon untuk menembus pasar ekspor,” ucapnya.

Ia menyampaikan, serangkaian kegiatan pembinaan yang telah dilakukan itu berhasil meningkatkan kualitas produk gula aren dan pangsa pasar ekspor produk gula aren Desa Temon. Hal ini dibuktikan dengan keikutsertaan CV Gula Aren Temon dalam pameran berskala internasional, yaitu Trade Expo Indonesia 2024 dan beberapa pameran di mancanegara seperti Jepang.

Baca juga: LPEI dorong ekspor gula aren Banten lewat Program Desa Devisa

Baca juga: Melihat perbandingan gula putih dan gula aren untuk kesehatan

Baca juga: Dorong ekspor nasional, LPEI resmikan Desa Devisa Gula Aren Maros

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |