Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) proaktif melakukan upaya untuk meningkatkan daya saing industri kecil menengah (IKM) kerajinan agar bisa memperluas pasar ekspor produk, salah satunya melalui penguatan identitas jenama (brand).
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, di Jakarta, Senin, menyatakan upaya itu dilakukan pihaknya karena nilai budaya yang tercermin dari produk kerajinan Indonesia merupakan sebuah kekuatan (strength) bagi IKM kerajinan untuk memperkuat identitas jenama.
"Kekuatan ini akan lebih efektif dan maksimal pemanfaatannya jika didukung dengan upaya-upaya lainnya,” ujar dia.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita menjelaskan, kerajinan sebagai salah satu produk berbasis budaya memiliki ciri khas, nilai, prinsip, dan cerita yang menjadikannya unik dan diminati secara luas.
“Kerajinan lokal karya para perajin di berbagai daerah di Indonesia tak lepas dari nilai budaya setempat dan dapat dimanfaatkan sebagai medium untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia,” katanya pula.
Oleh sebab itu, Kemenperin melalui Ditjen IKMA secara konsisten melakukan upaya peningkatan strategi pemasaran, khususnya mengenai identitas jenama (brand identity).
Program penguatan identitas jenama pada IKM kerajinan salah satunya dilaksanakan melalui webinar untuk para pelaku IKM kerajinan yang digelar pada akhir Agustus 2025 lalu.
“Identitas jenama pada IKM kerajinan diperlukan untuk menegaskan eksistensi dan ciri khas produk, usaha, perajin, dan secara tidak langsung karakter bangsa. Identitas jenama yang kuat mampu memberikan ikatan emosional pada konsumen, sehingga menjadi salah satu strategi pemasaran yang ampuh,” kata Reni.
Webinar ini merupakan bagian dari rangkaian acara perayaan HUT Dekranas ke-45 yang digelar oleh Ditjen IKMA dan Dekranas.
Selain melalui webinar, Ditjen IKMA juga rutin memberikan pengembangan dan peningkatan daya saing IKM kerajinan melalui berbagai program dan fasilitas.
Jenis-jenis program tersebut antara lain berupa sertifikasi, pendampingan ekspor, pengembangan sentra, fasilitasi pameran, reimburse pembelian mesin dan peralatan, layanan kemasan dan kekayaan intelektual, serta edukasi pemasaran digital dan manajemen bisnis.
Direktur IKM Kimia, Sandang, dan Kerajinan Budi Setiawan mengemukakan, beragam pendampingan daring yang digelar oleh Ditjen IKMA dan Dekranas berhasil menjadi wadah untuk memicu ide-ide kreatif para pelaku IKM kerajinan, sekaligus mendorong aksi nyata para pemangku kepentingan dalam pengembangan kerajinan Indonesia.
“Selain itu, pendampingan ini juga diharapkan dapat mendorong para perajin dan pemilik jenama kerajinan untuk menciptakan produk kerajinan yang tidak hanya unggul secara estetika, tetapi juga berkelanjutan dan mampu menembus pasar global,” ujarnya pula.
Baca juga: RI bisa pimpin industri kerajinan dunia lewat transformasi bisnis
Baca juga: HIMKI perkuat pasar industri mebel-kerajinan RI lewat VIFA ASEAN
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.