Kemenko PMK: Investasi ke anak usia dini dukung ekonomi masa depan

3 hours ago 2
Kalau kita melihat dari berbagai literatur dan juga dunia sudah mengakui bahwa setiap 1 US dolar yang kita investasikan untuk intervensi anak usia dini dapat memberikan laba sosial dan ekonomi hingga 13 US dolar di masa depan

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengingatkan berinvestasi dalam pengembangan anak usia dini mendukung perkembangan sektor ekonomi dan sosial Indonesia ke depannya.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Keluarga dan Kependudukan Kemenko PMK Woro Srihastuti Sulistyaningrum di Jakarta, Senin, menyampaikan bahwa untuk mencapai Indonesia Emas 2045 maka diperlukan sumber daya manusia berkualitas yang harus dibentuk sejak awal.

"Kalau kita melihat dari berbagai literatur dan juga dunia sudah mengakui bahwa setiap 1 US dolar yang kita investasikan untuk intervensi anak usia dini dapat memberikan laba sosial dan ekonomi hingga 13 US dolar di masa depan," jelas Woro dalam pra-peluncuran Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi CERIA Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (Sismonev CERIA PAUD HI) itu.

Baca juga: Kemenko PMK siap luncurkan sistem dukung pengembangan anak usia dini

"Jadi artinya kalau kita investasikan di usia dini itu nanti gain atau apa yang kita dapatkan itu akan lebih besar lagi," tambahnya.

Perhatian pada persiapan SDM sejak usia dini diperlukan karena demografi Indonesia saat ini memperlihatkan bahwa sekitar 10,82 persen penduduk Indonesia berusia 0-6 tahun, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2024.

Namun, pihaknya menyadari bahwa sejumlah indikator yang masih belum terfokus menjawab kebutuhan anak-anak usia dini. Selain juga belum ada definisi jelas terkait bidang layanan yang dibutuhkan dalam anak-anak usai dini di setiap tahapan kehidupan mereka.

Baca juga: Bunga yang layu di pelaminan

Untuk itu, pihaknya mengharapkan Sismonev CERIA PAUD HI yang akan diluncurkan secara resmi pada pekan depan dapat menjadi sistem pelaporan dan juga pengawasan perkembangan pelaksanaan pengembangan anak usia dini yang tersebar di berbagai kementerian dan lembaga.

Pihaknya juga menggunakan akal imitasi (artificial intelligence/AI) untuk analisa dari data yang diunggah ke dalam sistem tersebut oleh masing-masing kementerian/lembaga untuk mendeteksi kebutuhan layanan dan menyiapkan rekomendasi kebijakan.

Baca juga: BRIN perkuat riset pendidikan lewat kolaborasi dengan SEAMEO CECCEP

Baca juga: Mendikdasmen tegaskan peran partisipasi semesta dukung PAUD

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |