Kemenko PMK-HIMPSI beri pendampingan pemulihan trauma guru di Yahukimo

3 months ago 24
Memang profesi guru mengandung risiko dan membutuhkan keteguhan mental dalam menjalankan tugas negara, terlebih di wilayah rawan konflik seperti Yahukimo

Jayapura (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bersama Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) mengelar pendampingan pemulihan trauma bagi 80 guru penyintas dari Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan Kemenko PMK Ojat Darojat di Jayapura, Selasa, mengatakan pemberian pendampingan yang diberikan ini sangat penting dilakukan agar para pendidik dapat mengatasi trauma.

“Pendampingan yang dilakukan ini juga merupakan salah satu upaya agar para tenaga pendidik tersebut dapat menjaga semangat pengabdian,” katanya.

Dengan begitu, lanjutnya, diharapkan para guru dapat terus termotivasi untuk semangat mengabdi.

Baca juga: Polisi lakukan olah TKP penyerangan guru di Yahukimo oleh OPM

“Memang profesi guru mengandung risiko dan membutuhkan keteguhan mental dalam menjalankan tugas negara, terlebih di wilayah rawan konflik seperti Yahukimo,” ujarnya.

Dia menjelaskan penempatan yang dilakukan ini memang tidak bisa dipilih, namun para guru ini bisa memilih untuk tetap mengabdi dengan semangat.

“Oleh sebab itu pelatihan ini penting agar para guru dapat mengelola trauma dan terus menjadi pendidik tangguh yang membentuk masa depan Papua,” katanya.

Sementara itu Psikologi HIMPSI Anrilia E.M. Nidyah mengatakan pada kegiatan "Training as Healing" untuk guru penyintas di Yahukimo diberikan hingga 20 Juni 2025 dengan beberapa metode yang nantinya diterapkan.

Baca juga: Komisi I DPR kecam penyerangan oleh KKB yang tewaskan guru di Yahukimo

“Pemulihan trauma harus ditindaklanjuti secara berjenjang dengan dukungan komunitas dan struktur pendampingan yang jelas, dimana pada hari pertama kami melakukan pemetaan kondisi psikologis guru di Yahukimo,” katanya.

Kemudian pengelolaan trauma, kata dia, lalu pelatihan ini akan ditutup dengan sesi khusus layanan psikologis lebih mendalam, yang akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing peserta.

“Dengan adanya pendampingan tersebut kami ingin para guru bisa menolong diri sendiri terlebih dahulu, lalu menjadi agen pemulih bagi rekan-rekan seprofesi sehingga program ini menjadi fondasi penting bagi para penyintas,” ujarnya.

Sekadar diketahui, pada kegiatan "Training As Healing" dihadiri Direktur Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Kemendikbudristek Saryadi dan Kepala Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTP) Provinsi Papua Fatkurohmah, bertempat Aula Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Papua, Kota Jayapura, Selasa (17/6).

Baca juga: Anggota DPR: Guru tewas oleh KKB di Yahukimo ancam kedaulatan NKRI

Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |