Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan memastikan takjil atau makanan untuk berbuka puasa Ramadhan yang dijual di wilayah Kebon Jeruk, Jakarta Barat, bebas dari bahan kimia berbahaya.
Epidemiolog Kesehatan Ahli Madya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Irmamawati menyebutkan pihaknya telah melaksanakan pemantauan takjil di wilayah Kebon Jeruk, tepatnya di Jalan Panjang.
"Ini hari terakhir kita pengawasan takjil. Selama Ramadhan sudah tujuh kali di Kebon Jeruk dan semuanya dari sampel yang kita uji aman dari kimia berbahaya," ungkap Irmawati kepada wartawan di Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Kemenkes bersama Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat dan Puskesmas Kebon Jeruk melakukan uji terhadap 41 sampel takjil yang dijual di Jalan Panjang.
"Semuanya bebas bahan kimia berbahaya. Kita sudah uji boraks, formalin, methanil yellow, rhodamin B, semuanya aman," ungkap Irmawati.
Baca juga: Pembeli diimbau perhatikan kebersihan dan tampilan takjil
Baca juga: Pererat silaturahmi, Polisi dan SHW Center bagikan takjil di Kota Tua

Petugas Sanitarian Puskesmas Kebon Jeruk, Audina mengungkapkan bahwa hasil pengujian terhadap seluruh sampel menunjukkan bahwa makanan dan minuman yang diperiksa tidak mengandung bahan berbahaya.
Pihaknya telah melakukan uji petik terhadap 41 sampel takjil dengan empat indikator utama. "Dari 11 sampel yang diuji formalin, 13 sampel boraks, 9 sampel rhodamin B dan 5 sampel methanil yellow, semuanya menunjukkan hasil negatif," ujar Audina.
Berdasarkan hasil uji tersebut, masyarakat diharapkan dapat lebih tenang dan yakin dalam membeli makanan berbuka puasa.
Para pelaku usaha juga diimbau tetap menjaga kualitas dan kebersihan makanan yang dijual agar kesehatan konsumen tetap terjaga selama Ramadhan.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025