Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengakui telah mengeluarkan edaran kepada seluruh Dinas Kesehatan di Tanah Air untuk memastikan bahwa pangan aman dan siap dikonsumsi oleh warga selama Ramadhan 1446 Hijriah.
"Kami keluarkan edaran kepada seluruh Dinas Kesehatan di Indonesia untuk memastikan bahwa pangan aman dan siap dikonsumsi selama Ramadhan," kata Ketua Tim Kerja Penyehatan Pangan Ditjen Kesehatan Lingkungan Kemenkes, Adhi Sambodo saat ditemui di Puskesmas Pembantu Pondok Labu Jakarta, Selasa.
Adhi mengatakan kegiatan ini rutin dilaksanakan dalam rangka memastikan keamanan pangan selama Ramadhan.
Terlebih, pihaknya mengamati banyaknya pedagang di pinggir jalan yang semakin menjamur saat Ramadhan.
Maka itu, perlu dilakukan pengawasan agar masyarakat bisa aman mengonsumsi makanan maupun minuman sesuai standar kesehatan yang berlaku.
Baca juga: Kemenkes juga awasi makanan takjil di Jakarta Barat
"Jadi, kegiatannya rutin, jumlah pedagang bertambah maka pengawasan akan lebih ketat lagi," tambahnya.
Sementara, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan Fitria Ramdhitabudi mengatakan kegiatan pemeriksaan pangan dan takjil di sekitar Pondok Labu, Jakarta Selatan telah dilaksanakan sejak Senin (10/3).
"Mulai tanggal 10 kemarin, setiap puskesmas sudah melakukan pemeriksaan takjil ini mulai Senin," ujar Fitria.
Dalam pelaksanaan pada Selasa ini, pihaknya telah mengambil sampel dari 10 pedagang yakni berupa takjil seperti lontong, tahu, mie, kerupuk, es buah, jeli, dan cincau.
"Pemeriksaan yang dilakukan hari ini ada empat parameter, yaitu borax, formalin, metanil yellow, dan rhodamine B," tambahnya.
Baca juga: Jaktim targetkan awasi 27 pasar untuk keamanan pangan selama Ramadhan
Usai pemeriksaan itu, jika ditemukan adanya hasil positif, nantinya akan dilakukan pemeriksaan lanjutan ke laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) untuk memastikan apakah benar makanan itu mengandung zat-zat berbahaya.
Selain pemeriksaan, Kemenkes beserta jajaran juga melakukan pembinaan kepada pedagang, meminta nomor telepon mereka dan menghubungi ketika nanti ada sampel yang memang mencurigakan untuk ditindaklanjuti.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025