Kemenkes dan universitas kolaborasi bidang AI dan bioteknologi untuk kesehatan

2 months ago 19

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan, Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Institut Teknologi Del (IT Del) menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk memperkuat kolaborasi di bidang kecerdasan artifisial (AI) dan bioteknologi di sektor kesehatan.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa nota kesepahaman ini menjadi dasar dalam pengembangan teknologi kesehatan berbasis AI dan bioteknologi di Indonesia, yakni dalam penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan AI dan bioteknologi, khususnya dengan mengintegrasikan sumber daya, keahlian, dan infrastruktur yang dimiliki masing-masing institusi.

"Kita tidak bisa terus bergantung pada teknologi dari luar. Kita harus mulai membangun inovasi sendiri, terutama di bidang kesehatan yang sangat strategis," kata Budi dalam keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

Dia menyebutkan, nota kesepahaman ini mencakup sejumlah aspek penting, mulai dari penyelenggaraan kegiatan penelitian, pemanfaatan data dan informasi kesehatan, hingga penggunaan material hayati dalam riset bioteknologi.

Selain itu, katanya, kerja sama ini juga melibatkan pemanfaatan sarana prasarana yang tersedia di masing-masing institusi, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang terkait.

Baca juga: Menkes Budi tingkatkan layanan kesehatan di Kabupaten Nias Barat
Baca juga: Rektor UIN: Program CKG topang upaya mewujudkan Generasi Emas 2045

Menurut dia, hal ini merupakan investasi jangka panjang. Kalau bisa mengembangkan kapasitas SDM di bidang AI dan biotek, ujarnya, maka Indonesia punya masa depan yang jauh lebih siap dalam menghadapi tantangan kesehatan global.

"Bayangkan jika kita bisa memanfaatkan data kesehatan nasional secara cerdas, lalu kita kombinasikan dengan teknologi AI, hasilnya akan luar biasa untuk peningkatan layanan kesehatan masyarakat," ujar dia menuturkan.

Selain fokus pada pengembangan teknologi, MoU ini juga menekankan pentingnya pelaksanaan kerja sama yang menjunjung tinggi etika, transparansi, dan asas saling percaya.

"Semua kerja sama ini harus dilakukan dengan itikad baik untuk kepentingan rakyat Indonesia. Jangan sampai ada konflik kepentingan atau penyalahgunaan data," tegas Menkes.

Nota kesepahaman ini juga menegaskan bahwa segala aktivitas kerja sama akan tunduk pada ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Budi berharap, kolaborasi ini menjadi awal dari banyak kerja sama serupa antara Kemenkes dan lembaga pendidikan tinggi lain di tanah air.

Baca juga: Kemenkes persiapkan perawat untuk berkarir di sektor Kaigo di Jepang
Baca juga: Hoaks! Kemenkes luncurkan pendeteksi vaksin anak 'Tag Telinga Inovatif'

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |