Cilacap (ANTARA) - Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) menyalurkan sebanyak 5.000 paket bantuan sosial (bansos) untuk pondok pesantren dan komunitas nelayan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, sebagai wujud kepedulian pemerintah sekaligus dukungan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sebanyak 500 paket bansos diserahkan secara simbolis oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto kepada para penerima manfaat di Sesko Daun Lumbung, Kesatrian Amirul Isnaini, Cilacap, Senin sore.
Sementara 2.500 paket disalurkan ke lima pondok pesantren, yakni Pondok Pesantren Roudhitul Quran (350 paket), Syafaaatul Quran (400 paket), Al Falah (750 paket), Tahfizh Nurul Ihsan Tritih Jeruklegi (500 paket), serta Anwaarunnajaah Cilacap (500 paket).
Sedangkan 2.000 paket lainnya diberikan kepada warga nelayan di empat kelurahan, yakni Kebon Baru, Tegal Kamulyan, Tambak Reja, dan Lengkong, masing-masing 500 paket.
“Ini adalah hal kecil yang bisa kami lakukan di Kementerian Imipas, apabila dibandingkan dengan program Bapak Presiden, seperti Makan Bergizi Gratis, Cek Kesehatan Gratis, rumah murah, dan Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia,” kata Menteri Imipas Agus Andrianto.
Menurut dia, kegiatan bansos di Cilacap merupakan kelanjutan dari penyaluran serupa di Karawang, Cikarang, Tangerang, dan sejumlah daerah di Banten.
Selain bantuan pangan, pihaknya juga telah menggelar pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis.
Baca juga: Menteri Imipas tegaskan komitmen memberdayakan warga binaan
Dalam kesempatan itu, Agus juga menekankan pentingnya sinergi dengan pemerintah daerah dan masyarakat sekitar Pulau Nusakambangan karena kawasan tersebut diharapkan menjadi model balai latihan kerja bagi warga binaan pemasyarakatan.
Dengan demikian, kata dia, para narapidana yang menjalani masa hukuman tidak hanya menjalani pembinaan moral,i juga mendapatkan keterampilan yang bermanfaat ketika kembali ke masyarakat.
“Harapan kami, Nusakambangan menjadi salah satu pilot project (proyek percontohan) bagi balai latihan kerja. Model ini nanti bisa ditiru oleh lapas dan rutan di berbagai daerah, sehingga warga binaan betul-betul siap kembali ke masyarakat,” katanya.
Ia pun menyampaikan terima kasih kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Cilacap serta masyarakat sekitar yang berperan besar menjaga keamanan kawasan Nusakambangan.
Menurut dia, dukungan tersebut sangat penting mengingat jumlah petugas pemasyarakatan di Pulau Nusakambangan tidak sebanding dengan banyaknya warga binaan.
“Kami mohon kerja samanya selalu untuk bersama-sama melakukan pembinaan dan pembimbingan bagi warga binaan di Nusakambangan, sampai nanti mereka kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang menyadari kesalahannya,” kata Agus.
Baca juga: Kemenimipas optimalkan lahan di Nusakambangan dorong ketahanan pangan
Selain dihadiri jajaran pimpinan Kemenimipas, termasuk Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Direktur Jenderal (Dirjen) Pemasyarakatan, Pelaksana Tugas Dirjen Imigrasi, dan Kepala BPSDM, acara penyaluran bansos tersebut juga dihadiri perwakilan Lembaga Administrasi Negara (LAN), PT PLN, Kantor Staf Presiden (KSP), Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Forkopimda Kabupaten Cilacap, serta peserta PKN Tingkat I Angkatan 63–65.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.