Kemenhub transformasi mobilitas lewat ekosistem transportasi terpadu

3 months ago 7

Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda (DJITM) Kementerian Perhubungan Risal Wasal menegaskan transformasi mobilitas nasional dimulai dari pembangunan ekosistem transportasi terpadu (terintegrasi) yang menghubungkan darat, laut, udara, dan logistik secara menyeluruh.

"Membangun sistem transportasi nasional tidak hanya berbicara secara fisik, tetapi juga terintegrasi secara menyeluruh dan berkelanjutan," kata Risal dalam diskusi bertema Driving Mobility Scaling Road and Rail Infrastructure for National Integration pada ajang International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta, Rabu.

Menurut Risal, pembangunan infrastruktur transportasi saat ini tidak cukup hanya berfokus pada perluasan jaringan jalan dan rel. Kementerian Perhubungan sedang membangun sesuatu yang lebih dari sekadar infrastruktur.

"Kami membangun sistem ekosistem transportasi nasional yang cerdas, terhubung, dan berkelanjutan,” ujarnya.

Untuk mendukung upaya tersebut, pada tahun 2024 Kementerian Perhubungan membentuk Direktorat Jenderal Transportasi dan Integrasi Multimoda sebagai wujud nyata komitmen pemerintah dalam menyatukan seluruh moda transportasi (darat, laut, udara, dan kereta api) dalam satu sistem yang saling terhubung.

Risal menyampaikan fokus utama dari pembentukan direktorat ini adalah menurunkan biaya logistik nasional, mengurangi emisi karbon, serta menjamin kelancaran mobilitas orang dan barang dari titik asal hingga ke tujuan akhir.

“Kami tidak hanya berbicara tentang efisiensi, tapi juga tentang keadilan akses, keberlanjutan, dan daya saing nasional,” tegasnya.

Salah satu strategi unggulan yang kini tengah dijalankan adalah pengembangan Transit-Oriented Development (TOD).

Melalui pendekatan ini, stasiun dan simpul transportasi tidak lagi sekadar tempat transit, tetapi ditransformasi menjadi pusat kegiatan baru yang ramah pejalan kaki dan terintegrasi dengan kawasan hunian, perkantoran, dan pusat layanan publik.

“TOD bukan hanya solusi transportasi, ini adalah cara baru membangun kota yang layak huni dan kompetitif,” ucap Risal.

Lebih lanjut, pemerintah juga tengah mempercepat pengembangan koridor logistik nasional melalui pembangunan dry port jalur kereta barang di berbagai pulau, serta penguatan konektivitas pelabuhan dan kawasan hinterland.

Seluruh inisiatif ini dirancang dalam kerangka investasi terbuka dengan pendekatan inovatif seperti KPBU dan blended finance guna menciptakan ekosistem transportasi yang tangguh dan menarik bagi mitra global.

Risal juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan lintas negara. Baginya tantangan mobilitas nasional membutuhkan kerja sama yang erat antar pemangku kepentingan.

“Indonesia adalah pasar besar dengan kebutuhan mobilitas yang terus tumbuh. Kami tidak hanya mencari investasi, kami mengundang kemitraan jangka panjang untuk membangun masa depan mobilitas yang inklusif, hijau, dan berdaya saing global,” katanya.

Baca juga: Sistem transportasi harus jadi syarat lokasi program tiga juta rumah

Baca juga: MTI minta Pemprov DKI susun masterplan transportasi Jabodetabek terintegrasi

Baca juga: Wamenhub sebut pemda bisa terlibat bangun sarana angkut komoditas

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |