Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar menyatakan bahwa Kemenekraf siap membantu pengembangan potensi Intellectual Property (IP) lokal guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional serta mengenalkannya secara lebih luas ke kancah global.
"Ada banyak sekali kita melihat ada IP-IP lokal yang masih baru banget itu juga negara harus hadir di sana supaya bisa maju bareng," kata Irene di Jakarta Selatan pada Kamis.
Kemenekraf, kata dia, memiliki peran untuk mendampingi para pelaku IP lokal untuk mengembangkan karya dan potensinya tidak hanya di tahap hulu tapi juga di tahap hilir.
Ia mengakui, banyak karya atau produk ekonomi kreatif buatan anak bangsa memiliki kualitas berstandar global dan telah diakui dunia lewat sejumlah penghargaan.
Baca juga: Wamenekraf sebut pameran imersif promosikan IP lokal ke pasar global
Baca juga: Kemenekraf kenalkan logo baru dan peluncuran 3 IP lokal di Mandalika
"Jadi kita belajar (IP) Indonesia bukan hanya unggul karena diskon tapi juga karena kualitasnya sudah mumpuni dan sudah international standard," ujar Irene.
Sebagai wujud penerapan prinsip ekonomi terbuka yang digalakkan pemerintah, Kemenekraf berupaya membuka kesempatan yang sama terhadap pelaku ekonomi kreatif untuk berkontribusi dalam memajukan ekonomi negara.
Karena ekonomi kreatif masih terbilang baru, Irene mengatakan akan bertukar pengetahuan dan berkolaborasi dengan sejumlah kementerian dalam pengembangan sektor tersebut.
"Kita selalu sharing knowledge dengan kementerian lain karena ekonomi kreatif itu sesuatu yang baru," ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya sinergi dan koordinasi antarkementerian dan lembaga untuk mengawal regulasi yang berkaitan dengan pemberian kemudahan akses pembiayaan bagi pelaku ekonomi kreatif (ekraf) khususnya untuk meningkatkan skala usahanya.
"Karena perbankan masih melihat kalau meminjamkan dana ke para pelaku ekonomi kreatif baik yang skala kecil atau menengah itu masih berdasarkan aset 'based', sementara para pelaku ekonomi kreatif asetnya adalah kreativitas mereka," kata Menekraf Riefky.
Penyediaan pendanaan dan pembiayaan yang memadai, ujarnya, menjadi hal penting bagi pelaku ekraf untuk dapat mendorong hilirisasi berbagai komoditas primer dan komersialisasi produk kreatif.
Baca juga: DPR: Tiga warisan budaya Indonesia jadi nilai tambah untuk IP lokal
Baca juga: BEKRAF: Perkuat nilai jual kekayaan intelektual lokal
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024