Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Kreativitas Media Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) Agustini Rahayu mendorong kepada seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk memberikan edukasi terhadap mahasiswa dalam memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk dimanfaatkan secara bijak dalam industri kreatif.
Di sela-sela kegiatan Jakarta International Conference on Multidiscipinary Studies toward Creative Industries (JICOMS) 2025 di Jakarta, Rabu, Ayu menyebutkan AI merupakan teknologi yang tidak bisa dicegah perkembangannya, sehingga cara pandang terhadapnya harus diubah menjadi sesuatu yang justru membantu akselerasi pertumbuhan industri kreatif di Indonesia.
"Jadi, kalau misalnya menganggap AI ini gangguan, menurut saya agak tidak tepat. Karena AI ini adalah sesuatu yang bisa digunakan justru untuk mempercepat pekerjaannya para kreator, tapi tetap semuanya yang memfungsikan adalah kreator," katanya.
Ayu juga menekankan kepada seluruh pelaku industri kreatif untuk menggunakan AI sebagai alat bantu, bukan menjadi alat yang mengambil alih tugas para kreator.
Baca juga: Menko PMK: Digitalisasi dan AI kunci birokrasi modern
Senada dengan Ayu, Direktur Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia) Tipri Rose Kartika menyebutkan penggunaan AI bagi para mahasiswa harus terarah, sehingga para lulusan yang nantinya menjadi pekerja kreatif tidak menggunakan teknologi tersebut secara sembarangan di kemudian hari.
"Benar kata Bu Ayu, kita nggak bisa denial terhadap AI. Jadi AI itu dipergunakan sama anak-anak kita, tapi bukan untuk menghilangkan ide kreatifnya. Jadi itu hanya untuk supporting saja, tapi tetap kreatornya atau student-nya itu berperan penting di situ," ujarnya.
Dalam upaya tersebut, Rose menjelaskan pihaknya memiliki petunjuk khusus yang terangkum dalam kurikulum yang mengajarkan penggunaan AI kepada para mahasiswa.
Ke depan, ungkap dia, pihaknya juga akan merencanakan program studi yang berfokus pada AI untuk industri kreatif.
"Sekarang itu masih semua kurikulum, semua program studi yang kita miliki, ada 15 program studi itu, di dalam kurikulumnya ada (pembelajaran) penggunaan AI. Di situ, para dosen kasih tahu bagaimana AI itu digunakan, bagaimana caranya menggunakan AI itu secara bijak, seperti itu." tutur Tipri Rose Kartika.
Baca juga: Kemkomdigi ajak masyarakat berpikir kritis agar bijak memanfaatkan AI
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































