Kemenekraf dan KBRI Bern siap kuatkan kerja sama ekraf Indonesia-Swiss

2 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bern Swiss menyatakan siap berkolaborasi dan menguatkan kerja sama sektor ekonomi kreatif antara Indonesia dan Swiss.

Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya mengatakan bahwa kolaborasi tersebut nantinya tidak hanya memperkuat ekspor produk kreatif tapi juga membuka ruang pertukaran pengetahuan, riset, serta pengembangan talenta kreatif bagi Indonesia.

"Ini sejalan dengan arah kebijakan Asta Ekraf yang menempatkan pasar dan talenta sebagai kunci pertumbuhan ekonomi kreatif nasional,” kata Teuku Riefky dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu.

Komitmen kolaborasi ini juga dikukuhkan lewat pertemuan antara Menekraf Teuku Riefky dengan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Konfederasi Swiss dan Kepangeranan Liechtenstein, Y.M. I Gede Ngurah Swajaya pada Selasa (7/10).

Pertemuan tersebut menjadi bagian dari penguatan klaster Pasar Ekraf, salah satu dari delapan program strategis Asta Ekraf yang tengah dijalankan Kementerian Ekraf.

Baca juga: Menekraf: Board Game bisa jadi salah satu bentuk diplomasi budaya

Teuku Riefky menyampaikan bahwa hubungan ekonomi Indonesia dan Swiss terus menunjukkan perkembangan positif, khususnya pada sektor kreatif yang semakin berperan dalam perdagangan dan investasi bilateral.

Berdasarkan data sementara hingga triwulan III tahun 2024 yang diolah Pusat Data dan Informasi Kementerian Ekraf dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, nilai perdagangan produk ekonomi kreatif Indonesia–Swiss menunjukkan tren positif.

Ekspor produk kreatif Indonesia mencapai 2.139 juta dolar AS, sementara impor dari Swiss sebesar 1.221 juta dolar AS. Angka tersebut menunjukkan surplus perdagangan yang memperlihatkan daya saing kuat produk kreatif nasional di pasar Eropa.

Selain sektor perdagangan, Swiss juga menjadi mitra penting dalam investasi industri kreatif Indonesia. Dalam tiga tahun terakhir, nilai investasi Swiss menunjukkan peningkatan yang konsisten.

Pada 2023 tercatat sebesar 11,53 juta dolar AS, diikuti 8,36 juta dolar AS pada 2024, dan melonjak signifikan menjadi 14,34 juta dolar AS di tahun 2025. Secara kumulatif, total investasi Swiss di bidang ekonomi kreatif Indonesia mencapai 34,23 juta dolar AS.

Mempertegas data tersebut, Duta Besar I Gede Ngurah Swajaya menambahkan bahwa kerja sama ekonomi Indonesia–Swiss juga diperkuat melalui Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dan European Free Trade Association (EFTA) yang mencakup Swiss, Norwegia, Liechtenstein, dan Islandia.

"Kami akan memanfaatkan momentum World Economic Forum di Davos pada Januari 2026 untuk memperkenalkan kekuatan industri kreatif Indonesia. Kami ingin dunia melihat bahwa Indonesia bukan hanya negara dengan kekayaan alam, tetapi juga dengan kekuatan inovasi dan ekonomi kreatif yang berkembang pesat,” kata I Gede Ngurah Swajaya.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Sekretaris III Ekonomi KBRI Bern Monita Purba, Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Cecep Rukendi, Direktur Pengembangan Sistem Pemasaran dan Hubungan Kelembagaan Radi Manggala, serta Direktur Kriya Neli Yana.

Baca juga: Menekraf sebut perkembangan teknologi bisa tentukan tren ekraf

Baca juga: Menekraf sebut media sebagai kolaborator kembangkan industri kreatif

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |