Kemendukbangga kembangkan pemantauan MBG pada kelompok 3B

1 hour ago 3

Nusa Dua, Bali (ANTARA) -

Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) mengembangkan aplikasi pemantauan program Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada kelompok ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD atau 3B.

“Aplikasinya sudah disiapkan,” kata Sekretaris Kemendukbangga/BKKBN Budi Setiyono di sela forum Asia Pasifik Keluarga Berencana (KB) 2030 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu.

Dengan aplikasi tersebut, pihaknya bisa setiap saat melaporkan tumbuh kembang anak di antaranya dari indikator tinggi badan, berat badan, warna kulit, hingga rambut yang dapat diidentifikasi lebih lanjut.

“Jika anak yang sudah diberikan MBG tapi masih stunting, maka kami akan rujuk ke puskesmas untuk bisa mendapatkan perawatan berikutnya,” ucapnya.

Baca juga: BGN akan hentikan operasional SPPG yang belum penuhi standar

Kemendukbangga/BKKBN mendapat tugas mendukung distribusi dan tata kelola MBG untuk kelompok sasaran 3B, mencakup salah satunya pendataan ibu hamil yang jumlahnya bergerak dinamis.

Selain itu, pihaknya melakukan evaluasi dampak pemberian MBG terhadap tumbuh kembang bayi selama masa kehamilan hingga 1.000 hari pertama kehidupan.

“Kami berusaha mempertajam angka dan identifikasi ibu hamil. Data itu kami berikan kepada Badan Gizi Nasional untuk diberikan bantuan MBG, termasuk ibu menyusui dan balita belum PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini),” ucapnya.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI, realisasi anggaran MBG hingga awal Oktober 2025 mencapai Rp20 triliun yang disalurkan melalui 13 ribu dapur atau satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) kepada 30 juta penerima manfaat.

Realisasi itu setara dengan 18,3 persen dari pagu APBN 2025 yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp71 triliun dengan target hingga akhir 2025 mencapai 82,9 juta penerima.

Sebaran penerima tercatat paling besar di Jawa sebanyak 13,26 juta orang, diikuti Sumatera 4,86 juta orang, Sulawesi 1,70 juta orang, Kalimantan 1,03 juta orang, Bali-Nusa Tenggara 1,34 juta orang, serta Maluku-Papua 0,52 juta orang.

Baca juga: Kemendes: Kebutuhan Makan Bergizi Gratis diharapkan disuplai dari desa

Baca juga: DPR ingatkan Kemenhan agar gandeng BPOM distribusi vitamin ke SPPG

Baca juga: Sinergi ekonomi syariah menyukseskan Makan Bergizi Gratis

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |